Page 48 - Pendidikan Ketamansiswaan Jilid 3
P. 48

6.  Tamansiswa Sebagai Badan Perjuangan Kebudayaan


                       Badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat merupakan salah satu

               sifat  dan  visi  Tamansiswa.  Perguruan  Tamansiswa  bersifat  sebagai  badan  perjuangan
               kebudayaan dan pembangunan masyarakat artinya selama perguruan itu ada akan selalu

               menjadi  badan  perjuangan  kebudayaan  dan  pembangunan  masyarakat.  Visi  perguruan

               Tamansiswa sebagai badan perjuangan dan pembangunan masyarakat artinya pandangan

               ke  depan,  perguruan  itu  sebagai  badan  perjuangan  kebudayaan  dan  pembangunan

               masyarakat.

                       Sebagai badan perjuangan kebudayaan, perguruan Tamansiswa memiliki misi atau

               tugas  mulia  memperjuangkan  kelestarian  dan  perkembangan  kebudayaan  nasional

               Indonesia.  Karena  misi  perguruan  Tamansiswa  memperjuangkan  kebudayaan  nasional

               Indonesia, maka Pimpinan, Pamong-pamong, dan siswa-siswa serta mahasiswa Perguruan
               Tamansiswa  merupakan  pejuang-pejuang  pelestarian  dan  pengembang  kebudayaan

               nasional  Indonesia.  Mereka  adalah  teladan,  pendorong  semangat,  dan  pembanguin

               masyarakat  lingkungan  untuk  bersama-sama  melestarikan  dan  mengembangkan
               kebudayaan nasional.


                       Untuk  melestarikan  dan  mengembangkan  kebudayaan  nasional  Indonesia,  orang-

               orang Tamansiswa menggunakan teori kontinyu, konvergen, dan konsentris (TRIKON) dalam

               wadah pendidikan secara luas berbentuk perguruan. Adapun bentuk-bentuk pelestarian dan
               pengembangan kebudayaan nasional itu antara lain: pendidikan formal dari Taman Kanak-

               Kanak sampai Perguruan Tinggi.


                       Kemjdian pendidikan nonformal seperti kursus, sanggar, ceramah-ceramah, seminar,

               sarasehan  dan  lain-lain.  Jalur  lain  lagi  adalah  pendidikan  informal  berupa  keteladanan,
               nasehat, pembiasaan perilaku sehari-hari dan sejenisnya.


                       Adapun  isi  kebudayaan  nasional  Indonesia  yang  harus  dilestarikan  dan

               dikembangkan  adalah  buah  budi  dan  hasil  perjuangan  hidup  manusia  Indonesia  yang

               bersifat luhur, halus atau indah dan bersifat memajukan atau mengembangkan hidup dan
               kehidupan  manusia.  Perjuangan  kebudayaan  itu  meliputi:  pengamalan  ilmu  pengetahuan

               dan  teknologi  (IPTEK),  pengamalan  dalam  bentuk  peribadatan  sesuai  dengan  agama  dan

               kepercayaan religiositas, pengamalan etika Susila, pengembangan estetika dan seni, serta


                                                           47
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53