Page 52 - Pendidikan Ketamansiswaan Jilid 3
P. 52
2. Hidup Merdeka Lahir Batin
Perkumpulan Selasa Kliwon pada tahun 1921 telah menugaskan kepada Ki Hadjar
Dewantara untuk mendidik jiwa merdeka bagi anak-anak, guna mencapai Indonesia
merdeka.
Untuk mewujudkan pendidikan jiwa merdeka itu Ki Hadjar Dewantara mendirikan
Perguruan Tamansiswa dengan landasan Asas Tamansiswa 1922. Ada 7 pasal Asas
Tamansiswa 1922, yaitu:
1. Hidup merdeka
2. Hidup tertib damai
3. Metode Among
4. Menggunakan peradaban bangsa sendiri
5. Memeratakan pendidikan
6. Hidup mandiri
7. Mengabdi kepada Sang Anak
Hidup merdeka menurut Asas Tamansiswa 1922 diartikan sebagai hak seseorang
akan mengatur diri sendiri dengan mengingat tertib damainya persatuan dalam
perikehidupan umum. Hidup merdeka seperti itu dapat diartikan keseimbangan antara hak
dan kewajiban asasi. Unuk menjabarkan pola hidup merdeka lahir dan batin, Ki Hadjar
Dewantara mewariskan 10 fatwa hidup merdeka, yaitu:
1. Lawan Sastra Ngesti Mulya, artinya dengan ilmu dicapai kebahagiaan. Orang yang
merdeka selalu menuntut ilmu guna mencapai kebahagiaan hidupnya.
2. Suci Tata Ngesti Tunggal, artinya dengan kesucian hati (ikhlas, rela berkorban) dan
ketertiban lahir (swadisiplin), dicapailah persatuan dan kesempurnaan.
3. Hak diri untuk mencapai salam bahagia, artinya tiap orang mempunyai hak untuk
mendapatkan kesejahteraan lahir dan batin. Karena itu hak mencari kesalam-
bahagiaan tidak boleh dihalang-halangi.
4. Hak mencapai salam dan bahagia tidak boleh mengganggu tertib damainya
persatuan dalam perikehidupan, artinya kebebasan menggunakan hak harus
diimbangi dengan kewajiban asasi.
51