Page 56 - Pendidikan Ketamansiswaan Jilid 3
P. 56
4. Sikap Laku Among
Yang dimaksud dengan metode Among menurut Asas Tamansiswa 1922 adalah
pemeliharaan dengan sebesar perhatian untuk mendapatkan tumbuh kembangnya lahir dan
batin hidup manusia menurut kodratnya sendiri. Metode itu merupakan pengganti metode
kolonial yang menggunakan cara “paksaan- hukuman- ketertiban”.
Orang yang hidup merdeka mereka harus bersikap Among terhadap sesame
manusia. Sikap itu menurut Peraturan Besar Persatuan Tamansiswa disebut TRILOTI
kepemimpinan, yaitu:
1. Tutwuri Handayani. Tutwuri saja artinya membebaskan (liberal). Handayani saja
artinya selalu mengekang (otoriter). Tutwuri Handayani artinya membebaskan
manusia sesuai kodratnya dengan mengingat tertib damainya persatuan dalam
perikehidupan bersama. Sikap Tutwuri Handayani mengandung sifat demokrasi.
2. Ing madya mangun karsa, artinya orang yang hidup merdeka, di tengah-tengah
pergaulan sesama manusia selalu membangun semangat untuk berpikir dan
bertindak merdak merdeka.
3. Ing ngarsa sung tuladha, artinya orang yang hidup merdeka bila memimpin selalu
dengan keteladanan. Ia tidak memerintah, memaksa, dan menghukum seperti
penguasa. Tetapi ia selalu meneladani orang yang dipimpinya dengan berpikir dan
bertindak merdeka, disiplin, dan demokratis.
Sikap laku Among dapat diterapkan dalam memelihara tanaman, memelihara
perdagangan, memelihara negara, memelihara pendidikan dan sebagainya. Pelaku-
pelakunya masing-masing disebut Pamong, seperti Pamong Tani, Pamong Praja, dan
sebagainha. Dengan sikap laku among, pemimpin akan bertindak demokratis dan yang
dipimpin akan menjadi manusia yang merdeka pikirannya dan merdeka perbuatannya.
Bahan diskusi:
1. Apa yang dimaksud dengan metode Among menurut Asas Tamansiswa 1922?
2. Untuk apa Ki Hadjar Dewantara menggunakan metode Amog pada waktu mendirikan
perguruan Tamansiswa?
3. Metode apa yang digunakan oleh penjajah sebelum adanya metode Among?
55