Page 72 - Pendidikan Ketamansiswaan Jilid 3
P. 72
4.Pelaksanaan Kodrat Manusia
Berdasarkan konselpsi Ki Hadjar Diwantara, Tamansiswa meyakini bahwa manusia
sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dikodratkan sebagai makhluk pribadi sekaligus
makhluk social.
Sebagai makhluk pribadi sekaligus makhluk social manusia hidup dalam alam
berbulatan. Yaitu keterkaitan antara alam diri, alam keluarga, alam masyarakat, alam
bangsa, dan alam manusia sedunia. Untuk melaksanakan alam berbulatan itu pribadi-pribadi
berhak menggunakan hak asasinya dengan tetap menjaga tertib damainya persatuan dalam
kehidupan Bersama. Yaitu kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan
berkemanusiaan sedunia.
Dalam memenuhi alam diri, manusia harus memiliki hak asasinya, yaitu hak hidup,
hak beribadah kepada Tauhannya, hak mengemukakan pendapat, dan hak mendapat
kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.
Dalam memenuhi alam keluarga, alam masyarakat, alam bangsa dan alam dunia
(global), manusia memiliki hak berkumpul dan berserikat dalam wadah keluarga, organisasi,
social, organisasi politik, organisasi ekonomi, organisasi bangsa, dan atau organisasi
kemanuisiaan sedunia. Untuk mendapatkan hak asasinya itu manusia harus berikhtiar,
berusaha, dan senang bekerja (makarya) secara merdeka. Sebaliknya dalam memenuhi alam
keluarga, masyarakat, bangsa, dan dunia, manusia memiliki kewajiban untuk menjaga tertib
damainya persatuan keseimbangan hak dan kewajiban dan kesatuan hidup bersama.
Untuk dapat melaksanakan diperlukan pengendalian diri, yaitu:
1. Menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari keluarga, masyarakat, bangsa dan umat
manusia sedunia.
2. Selalu berusaha agar kepentingan keluarga, masyarakat, dan bangsa diletakkan di
atas kepentingan diri pribadi/golongan.
3. Antara hak diri pribadi dan kewajiban bermasyarakat dan berbansa selalu
diupayakan secara seimbang.
Begitu juga bagi para pemimpin keluarga, masyarakat, bangsa, dan dunia. Hak-hak
keluarga, masyarakat, bangsa, dan dunia harus diimbangi dengan kewajiban
71