Page 74 - Pendidikan Ketamansiswaan Jilid 3
P. 74
5.Organisasi Keluarga
Keluaarga (family) adalah masyarakat yang terkecil. Keluarga dapat terbentuk dari
berbagai ikatan. Ada keluarga yang terbentuk dari ikatan perkawinan, yang terdiri dari
suami, istri, dan anak-anaknya sebagai warga, dan pembantu rumah tangga sebagai
kawilanya. Ada keluarga yang terbentuk karena keturunan, dengan orang-orang yang masih
satu keturunan sebagai warganya, dan karyawan/pembantu sebagai kawulanya. Ada
keluarga yang terbentuk karena kesamaan asal daerah, dan ada keluarga yang terbentuk
karena kesamaan ideologi dan cita-cita.
Menurut Ki Hadjar Dewantara, Tamansiswa merupakan suatu organisasi keluarga.
Mereka terbentuk dari orang-orang yang menyetujui asas, landasan perjuangan, ciri khas,
dan tujuan, serta menyetujui dan mematuhi Peraturan Besar Persatuan Tamansiswa.
Anggota Tetap Perguruan (Anggota Tamansiswa) merupakan warganya, dan anggota Tidak
Tetap Perguruan (Anggota Keluarga) merupakan awulanya.
Keluarga memiliki sifat-sifat pokok:
1. Religius atau berketuhanan Yang Maha Esa. Karena anggota keluarga adalah
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, maka keluarga bersifaat Ketuhanan Yang
Maha Esa.
2. Bhinneka Tunggal Ika yaitu beraneka asal-usul keturunan, suku, adat, agama, dan
wilayah tetapi satu jua dalam satu ikatan, perkawinan, atau satu ideologi dan cita-
cita, atau satu asal daerah.
3. Bersatunya kawula dan warga, atau bersatunya aku dan kita, atau bersatunya yang
dipimpin dengan yang memimpin.
4. Demokrasi dan pemimpin kebijaksanaan, yaitu segala sesuatu selalu
dimusyawarahkan dengan cara mufakat, dan dilaksanakan dengan cara terbuka
(transparan) dan penuh tanggung jawab (akuntabel).
5. Dengan swadisiplin (disiplin pribadi) ingin mewujudkan kehidupan yang tertib damai
dan sejahtera bahagia bersama. Dengan kelima sifat pokok itu maka semua orang
Tamansiswa (Siswa, Pamong, Pemimpin, Alumni, Wanita Tamansiswa, Pemuda
Tamansiswa, Keluarga Besar Tamansiswsa) selaku anggota organisasi keluarga selalu
memahami, menghayati, dan mengamalkannya.
73