Page 69 - Pendidikan Ketamansiswaan Jilid 3
P. 69
3. Pelaksanaan Demokrasi dan Pimpinan Kebijaksanaan
Demokrasi dan pimpinan kebijaksanaan (democratic en leiderschap) adalah wujud
dari hidup kekeluargaan.
Demokrasi yang berasal dari kata demos (rakyat) dan kratos (kekuasaan) artinya
kekuasaan di tangan rakyat. Untuk mewujudkan demokrasi maka segala pelaksanaan
(pembuatan perencanaan, pelaksanaan pengorganisasian, pelaksanaan kepemimpinan, dan
pengawasan) dilaksanakan dalam musyawarah (rapat, konferensi, kongres, muktamar dan
lain-lain) antar anggota/perwakilannya. Dalam musyawarah itu para anggota/rakyat akan
mengambil keputusan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan yang diperoleh dari anggota,
oleh anggota dan untuk anggota.
Pimpinan kebijaksanaan yang dimaksud adalah pengambilan keputusan dalam
musyawarah harus dipimpin oleh kebijaksanaan organisasi yang telah disepakaati Bersama
sebelumnya.
Ada beberapa cara pengambilan keputusan, antara lain:
1. Menurut demokrasi barat (Eropa dan Amerika) keputusan musyawarah diambil
dengan cara pengambilan suara terbanyak (voting). Siapa yang memperoleh suara
terbanyak (50% + 1) itulah yang menang, dan merekalah yang berkuasa.
2. Pemungutan suara terbanyak (voting) dapat dilaksanakan secara langsung oleh
semua anggota/rakyat. Dapat juga dilaksanakan secara perwakilan, yaitu
anggota/rakyat diwakili oleh perwakilannya.
3. Menurut demokrasi terpimpin keputusan dalam musyawarah diserahkan kepada
kebijaksanaan pemimpin musyawarah. Anggota/rakyat dalam musyawarah cukup
menyetujui atau menyerahkan kepada konsep pemimpin musyawarah.
4. Menurut demokrasi dan pimpinan kebijaksanaan pengambilan keputusan dalam
musyawarah anggota/perwakilan dilaksanakan dengan mufakat (aklamasi) dan
dipimpin oleh kebijaksanaan yang telah disepakati Bersama.
68