Page 66 - Pendidikan Ketamansiswaan Jilid 3
P. 66
2. Konsep Kekeluargaan
Istilah kekeluargaan berasal dari kata keluarga, mendapat awalan ke dan akhiran an
yang berarti sifat-sifat baik dari keluarga. Kata keluarga berasal dari akar kata kawula dan
warga yang artinya gabungan antara perorangan (Aku) dengan sesamanya (Kita) atau
satunya micro cosmos dengan macro cosmos. Keluarga merupakan masyarakat terkecil.
Sifat-sifat keluarga yang baik, (kekeluargaan) meliputi:
1. Berketuhanan Yang Maha Esa
2. Kasih sayang sesame (Bahasa Sunda: silih asih)
3. Saling menghargai dan menghormati adanya perbedaan (Bahasa Sunda: silih asuh,
Jawa: mong kinemong)
4. Saling tolong menolong dan gotong royong (Bahasa Sunda: silih asah)
5. Demokratis dengan pimpinan kebijaksanaan
6. Ingin hidup sejahtera dan bahagia Bersama dalam wadah kesatuan persatuan
Di Perguruan Tamansiswa hidup kekeluargaan itu menjadi sendi organisasi dan menjadi
konsep dasar kemasyarakatan.
Sebagai sendi organisasi, kekeluargaan merupakan perpaduan dasar demokrasi dan
pimpinan kebijaksanaan. Berdasar demokrasi, maka segala permasalahan di Tamansiswa
dipecahkan melalui musyawarah anggota perwakilannya, baik melalui rapat, konferensi,
ataupun kongres. Dalam musyawarah itu segala keputusan diupayakan dengan cara
mufakat, dan dihindari penggunaan suara terbanyak (50% + 1). Berdasar pimpinan
kebijaksanaan artinya keputusan yang diambil secara mufakat itu harus didasari
kebijaksanaan yang telah disepakati bersama, yaitu harus mengandung asas Pancasila,
landasan perjuangan Asas Tamansiswa 1922, ciri khas Pancadarma, dan tujuan tertib damai,
salam dan bahagia.
Sebagai konsep dasar kemasyarakatan, kekeluargaan digunakan sebagai dasar
hubungan antar perorangan dalam mewujudkan kodratnya sebagai makhluk pribadi
sekaligus makhluk social.
65