Page 64 - Pendidikan Ketamansiswaan Jilid 3
P. 64
BAB IV
KONSEP DASAR KEMASYARAKATAN
1. Pengertian
Manusia dikodratkan Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk pribadi sekaligus
makhluk sosial. Karena di samping memiliki sifat-sifat pribadi (kepribadian) juga memiliki
sifat-sifat sosial (kemasyarakatan).
Sosial (masyarakat) adalah sekelompok manusia yang berasal dari beraneka suku,
adat, keturunan (ras), yang memeluk salah satu agama, menempati salah satu tempat, atau
mengikuti salah satu ideologi guna mencapai suatu tujuan. Jenis-jenis masyarakat itu antara
lain: masyarakat Islam, masyarakat Kristen, Hindu, Budha, masyarakat desa, masyarakat
kota, masyarakat Tamansiswa, dan lain-lain. Menurut Bahasa Sansekerta, masyarakat
bersifat Bhinneka Tunggal Ika artinya Beraneka suku, adat, keturunan tetapi satu jua.
Di dunia ini ada berbagai teori kemasyarakatan. Ada teori individual yang
mengutamakan kepentingan pribadi dari pada kepentingan masyarakat. Ada teori social
yang mengutamakan kepentingan social/masyarakat dari pada kepentingan pribadi
(individu). Dan ada pula teori yang menempatkan kepentingan individu seimbang dengan
kepentingan social.
Menurut konsepsi Ki Hadjar Dewantara sendi organisasi kemasyarakatan yang cocok
bagi bangsa Indonesia adalah “kekeluargaan”. Sendi itu identic dengan cita-cita
Perkumpulan Slasa Kliwonan: Mamayu hayuning salira, mamayu hayuning bangsa, mamayu
hayuning manungsa (Trihayu). Selanjutnya oleh Perguruan Tamansiswa konsep itu dijadikan
konsep dasar kemsyarakatan Perguruan Tamansiswa.
Bahan diskusi:
1. Apa kodrat manusia itu?
2. Apa sifat-sifat yang dimiliki manusia sehubungan dengan kodratnya?
3. Berikan contoh masyarakat yang terbentuk dari:
a. Kesatuan agama!
b. Kesatuan tempat/wilayah!
c. Kesatuan ideologi!
63