Page 62 - Pendidikan Ketamansiswaan Jilid 3
P. 62

7.Pengabdian Kepada Sang Anak


                       Asas Tamansiswa 1922 yang ke 7 berbunyi: “Dengan suci hati dan tidak mengharap

               suatu  hak  berniatlah  kita  untuk  berhamba  kepada  Sang  Anak”.  Asas  ini  diamanatkan  Ki
               Hadjar Dewantara untuk tetap dipakai seama nama Tamansiswa hidup terpakai. Karena kita

               sebagai siswa Tamansiswa tetap kita berkewajiban untuk menggunakan asas tersebut.


                       Dengan suci hai artinya dengan ikhlas dan rela berkorban. Tidak mengharap suatu

               hak  artinya  tidak  pamrih  pribadi/golongan,  tidak  mengharap  upah,  dan  tidak  mengharap
               pujian/penghargaan. Sang Anak yang dimaksud adalah anak kandung sendiri, anak tiri, anak

               buah, dan anak bangsa atau generasi penerus. Berhamba yang dimaksud adalah mengabdi

               atau berbuat baik untuk kemajuan bersama.


                       Untuk  dapat berbuat  baik  kepada  generasi  penerus  bangsa,  diperlukan  keikhlasan
               dan kerelaan berkorban baik tenaga maupun harta yaitu dengan sepi ing pamrih atau tidak

               mengharap  upah  dan  keuntungan.  Sebagai  contoh  adalah  pejuang  dan  pahlawan

               kemerdekaan.  Demi  kemerdekaan,  kedaulatan,  persatuan,  keadilan,  dan  kemakmuran
               bangsa Indonesia di masa datang, para pahlawan ikhlas, rela berkorban baik harta maupun

               nyawa,  dengan  tidak  mengharap  upah,  tidak  mengharap  hadiah  atau  pujian  mereka

               berjuang mengusir penjajah. Demi kesejahteraan dan kebahagiaan putra-putrinya di masa

               datang, para ibu dan bapak dengan ikhlas dan rela berkorban bekerja keras dan berikhtiar

               tanpa  mengenal  Lelah.  Demi  kepandaian,  ketrampilan,  dan  keluhuran  budi  pekerti  para
               siswa-siswinya, para Pamong/Guru ikhlas dan rela berkorban untuk bekerja keras, disioplin,

               penuh tanggungjawab mendidik dan mengajar siswa-siswinya.


                       Contoh-contoh  seperti  itulah  yang  diteladankan  para  pendahulu  kita,  dengan

               maksud agar ditiru dan diteruskan oleh generasi berikutnya demi kemerdekaan, kedaulatan,
               persatuan  kesatuan  dan  keadilan  serta  kemakmuran  generasi  penerus  banbsa  di  masa

               datang.


               Bahan diskusi:

                   1.  Apa bunyi Asas Tamansiswa 1922 pasal 7?






                                                           61
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67