Page 159 - Buku Kemdikbud Ki Hadjar Dewantara
P. 159

E. Mendirikan Perguruan Tamansiswa

                   Awal berdirinya Perguruan Tamansiswa tidak lepas dari
            peran R.Ay. Sutartinah. Pada Agustus 1920 Suwardi Suryaningrat
            yang sedang menjalani  hukuman penjara  di Pekalongan
            diizinkan menjenguk isterinya yang sakit pendarahan berat
            karena melahirkan putera ketiga. R.Ay. Sutartinah mengingatkan
            atas  gagasan Suwardi Suryaningrat  yang pernah  disampaikan

            kepada K.H. Ahmad Dahlan di Semarang (1919), bahwa harus
            ada  suatu  Perguruan  Nasional  yang  mendidik  kader-kader
            perjuangan untuk menentang penjajah. Ketika mendengar kata-
            kata isteri beliau, seolah-olah Suwardi Suryaningrat mendapat
            ilham  (“wisik”) kemudian  dengan penuh semangat  teringat
            gagasannya dan mulai detik itu beliau berniat sungguh-sungguh
            akan mendirikan Perguruan Nasional, jika  telah  bebas dari
            hukuman penjara. Ayah Suwardi Suryaningrat menyetujui dan
            sebagai saksi atas ikrar tsb.,  K.P.A. Suryaningrat  memberikan

            tambahan  nama “Tarbiah”  kepada putera ketiga Suwardi
            Suryaningrat sehingga bernama Ratih Tarbiah yang lahir pada
            22 Agustus 1920.
                   Pengalaman Suwardi Suryaningrat di lapangan perjuangan
            politik, dengan melalui  berbagai rintangan, pembuangan, dan
            penjara dengan segala hasilnya, menimbulkan pemikiran baru
            untuk mencari cara dan jalan menuju Kemerdekaan Indonesia.

            Suwardi    Suryaningrat    menginsyafi    bahwa    perjuangan
            kemerdekaan  bangsa harus didasari  jiwa  merdeka  dan jiwa
            nasional  dari  bangsanya, maka  diperlukan  penanaman  jiwa
            merdeka dimulai sejak anak-anak.


                                Biografi dari Suwardi - Ki Hadjar Dewantara  159
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164