Page 49 - Buku Kemdikbud Ki Hadjar Dewantara
P. 49

menjabat  sebagai  Officier  van  Justitie, yang  didatangkan  dari
            Batavia ke Bandung, dengan tugas untuk memeriksa masalah

            SS.  Sementara TM juga diperiksa sebagai saksi.  Tentu saja SS
            menyangkal tuduhan itu, namun ditegaskan oleh jaksa bahwa SS
            dilarang untuk membuat tulisan seperti itu.  SS sama sekali tidak
            paham mengapa ia dituduh menghasut kaum bumiputera.  Ketika
            TM diminta untuk memberikan keterangan, ia menyembunyikan
            identitas  siapa  yang  menulis  sehingga  ia  diancam  akan
            mengalami  nasib yang sama  dengan kepala  Redaktur koran

            De Locomotief  yang dihukum karena menyembunyikan siapa
            penulis artikel di dalam hariannya. Kemudian TM berjanji untuk
            mengatakannya  siapa yang menulis artikel  itu. Dalam proses
            pemeriksaan itu, ia menulis artikel yang berjudul Kracht of vrees
            (Kekuatan atau Ketakutan).  Isi tulisan itu adalah menyadarkan
            pembacanya bahwa kaum bumiputera adalah pemilik sah negeri
            ini. Meskipun tidak  bersenjata,  mereka  akan tetap  berjuang,
            karena mereka punya kekuatan.
                    Melihat tulisan   TM, semakin nyata bagi pemerintah

            kolonial  bahwa ialah yang menjadi tokoh intelektual gerakan
            ini. Melihat bahwa suasana politik semakin panas,  pada 28
            Juli 1913, terbit tulisan SS yang berjudul Een voor allen, mar
            ook allen voor een (Satu untuk semua, tetapi juga semua untuk
            satu).   Tulisan ini berisi tentang  penegasan dirinya bahwa
            tulisan  sebelumnya merupakan refleksi apa yang dipikirkannya
            selama ini. Ia yakin bahwa semua penduduk bumiputra memiliki

            perasaan dan pemikiran yang sama dengan dia. Tulisan kedua
            SS menambah runcing hubungan antara Komite di Bandung dan


                                                  Djoko Marihandono    49
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54