Page 80 - Buku Kemdikbud Ki Hadjar Dewantara
P. 80

Dekker (DD), yang nantinya juga dikenal sebagai Danoedirdja

            Setiabhoedi.  Tiga serangkai ini pernah dihukum dan dibuang
                        1
            oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai akibat dari tulisan-
            tulisan mereka yang disebarkan ke masyarakat pada masa itu.
            Apa yang ia lakukan dalam karier sepanjang hidupnya dijadikan

            panutan  bagi generasi  muda  khususnya dalam   mengatasi
            permasalahan yang ada pada zamannya. Tulisan ini hanya akan
            difokuskan pada tokoh SS saat sebagai pengurus Indische Partij
            hingga menjadi  seorang pendidik yang mendirikan  perguruan

            Taman Siswo.


            B. Soewradi Soerjaningrat
                   SS dilahirkan pada  2 Mei 1889 di kampung

            Soerjadiningratan,  yang letaknya berada di sebelah timur
            1.   Dalam Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia, terdapat dua orang yang
                menggunakan nama Douwes Dekker.  Yang pertama  adalah tokoh yang
                memiliki nama lengkap Edouard Douwes Dekker yang dikenal dengan
                nama  pena Multatuli. Ia dilahirkan di Amsterdam pada 2 Maret 1820, dan
                meninggal di Rhein (wilayah Jerman) pada 19 Februari 1887.  Multatuli
                dikenal sebagai penulis buku novel  yang berjudul Max Havelaar (1860).
                Jabatan  terakhir  yang diembannya  adalah  Asisten Residen  di Lebak
                (Karesidenan Banten). Sementara itu,   Ernest François Eugène Douwes
                Dekker dilahirkan pada 8 Oktober 1879 di Pasuruan, dan meninggal di
                Bandung pada 28 Agustus 1950. Ia dikenal sebagai Penulis dan mantan
                pemimpin redaksi koran Bataviaasche Nieuwsblad. Ia dikenal sebagai
                pendiri  Indische  Partij,  Saat  kembali  dari  pembuangan,  ia  kembali  ke
                Hindia Belanda dengan nama samaran    Danoedirdja Setiabhudi. Pada
                saat pendirian Indische Partij, duduk dalam  kepengurusan antara lain
                Douwes Dekker, van der Poel, Brunsveld van Hulten, Topee, Fundter dan
                Tjipto Mangoenkoesoemo (Lihat “Een vergadering der Indische Partij,
                dalam Bataviaasche Nieuwsblad,  19 September 1912, lembar ke-2.


            80      Rawe-Rawe Rantas Malang-Malang Putung
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85