Page 82 - Buku Kemdikbud Ki Hadjar Dewantara
P. 82

Banyumas. Namun, tidak berapa lama bekerja sebagai ahli kimia,

            ia pindah ke kota Yogyakarta. Di kota ini, ia bekerja di apotik
            Rathkamp.  Namun tidak lama ia bekerja di apotik itu, ia harus
            segera meninggalkan pekerjaannya karena  di PHK (Pemutusan
            Hubungan Kerja). Waktunya banyak tersita  untuk melakukan

            korespondesni dengan berbagai  macam  surat kabar daerah,
            terutama dengan surat kabar De Express.  Selepas dari bekerja di
                                                   4
            apotik, ia memutuskan untuk bekerja sebagai jurnalis seperti apa
            yang digelutinya selama itu.  Atas permitaan pemimpin redaksi

            De Expres Douwes Dekker,  SS diminta untuk membantu koran
            terbitan  Bandung  itu.  Dengan  demikian,  ia  harus hijrah  dari
            Yogyakarta ke kota Bandung.   Keduanya sudah lama saling
                                          5
            mengenal tatkala Douwes Dekker masih bekerja sebagai redaktur

            di surat kabar Bataviaasche Nieuwsblad di bawah pimpinan J.H.
            Ritman.  Dengan demikian dapat dipahami bahwa banyak siswa
            STOVIA, terutama  tokoh-tokoh  Boedi  Oetomo  yang  merasa
            cocok dengan DD yang tidak selalu sepaham dengan kebijakan

            pemerintah kolonial. Tatkala terjadi pergantian pemimpin koran
            itu dari J.H. Ritman ke Zaalberg, banyak di antara redaktur koran

            4.  Lihat laporan Residen  Yogyakarta Liefrink yang berjudul  Nota de
               betreffende Geschriften van Douwes Dekker.
            5.   Kedua tokoh ini sudah saling berhubungan. Tatkala Soewardi Sorjaningrat
               sekolah di STOVIA, Douwes Dekker dikenalnya sebagai redaktur koran
               Bataviaasche  Nieusblad. Koran ini berada di bawah pimpinan seorang
               Belanda yang bernama JH Ritman. Surat kabar ini dikenal sebagai media
               cetak yang objektif, tidak selalu mengikuti garis kebijakan pemerintah
               kolonia.(Lihat  Margono Djojohadikusumo.  Dr. EFE  Douwes Dekker,
               Jakarta: Bulan Bintang, hlm. 28. )


            82      Rawe-Rawe Rantas Malang-Malang Putung
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87