Page 86 - Buku Kemdikbud Ki Hadjar Dewantara
P. 86

Bandung.  Komite ini dikenal sebagai Comite Boemi Poetera.
                      8
                                                                         9
            Tujuan dari komite ini adalah mempergunakan kesempatan untuk
            menarik perhatian perhatian umum. Hal ini akan dimanfaatkan
            untuk  mengkritik  pemerintah  kolonial  dan  untuk  melakukan
            propaganda menentang kebijakan pemerintah, karena menurut

            rencana, perayaan itu tidak hanya akan dirayakan oleh bangsa
            Belanda  saja, tetapi  juga  juga  oleh  masyarakat  bumiputera.
            Semua harus memberikan  sumbangan yang dipungut secara
            paksa.  Pemungutan sumbangan ini bertujuan agar pesta 100

            tahun bebasnya negeri Belanda dari kungkungan Prancis dapat
            dilaksanakan  secara besar-besaran di wilayah koloni Hindia
            Belanda. Para anggota Komite Boemi Putera menghendaki agar
            pesta perayaan itu dilaksanakan di ruang tertutup.  Banyak di

            antara  para penduduk bumiputera  yang bertanya,  mengapa
            mereka harus ikut merayakannya. Mereka beranggapan bahwa
            kondisi ini merupakan penghinaan kepada bangsa terjajah.  10

            8.  Lihat HAH  Harahap dan BS Dewantara,  Ki Hajar Dewantara Dkk.
               Jakarta: PT Gunung Agung, 1980,hlm.15.
            9  Menurut   De Preanger Bode, Komite  Bumi Putera ini didirikan  pada
               13 Juli 1913 dengan  susunan pengurus sebagai berikut:  dr.  Tjipto
               mangoenkoesoemo,  Soejatiman  Soeriokoesoemo  dari  Dinas Pekerjaan
               Umum, A.H. Wignja Disastra dari Kaum Muda, Nyonya Soeradji (terlahir
               Oneng), Roem  pekerjaan  dokter  bumiputera,  Abdoel  Moeis redaktur
               Sarikat Hindia, dan Soewardi Soerjaningrat. Tujuan didirikannya komite
               ini adalah ingin mengirimkan telegram kepada Ratu Belanda  pada hari
               peringatan 100 tahun kemerdekaan Belanda dari tangan Prancis. (Lihat
               “Die het gevaar Zoekt” dalam  De Preanger Bode,  11 Agustus 1913,
               lembar ke-2).
            10.  Asisten Residen di Bogor telah membentuk suatu panitia pengumpulan
               uang, sementara di kota lain, seperti di Malang,  dengan bantuan para


            86      Rawe-Rawe Rantas Malang-Malang Putung
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91