Page 89 - Buku Kemdikbud Ki Hadjar Dewantara
P. 89

Maret 1913 nomor 1. Dasar penolakannya adalah adanya pasal

            111 yang seharusnya tidak boleh ada dalam Anggaran dasar
            Indische Partij, karena organisasi ini merupakan partai politik
            yang saat itu dilarang oleh pemerintah kolonial.  Isi pasal 111
            adalah tentang “Tujuan organisasi yaitu mendorong kepentingan

            lahir dan batin para anggotanya di setiap bidang dan pertumbuhan
            serta  kemakmuran  Hindia  Belanda  melalui  sarana  sah yang
            ada dan berusaha menghilangkan semua keterbelakangan dan
            ketentuan umum yang menghambat pencapaian tujuan itu, dan

            pembentukan  lembaga  serta ketentuan  yang bermanfaat  bagi
            tujuan itu”. Pasal ini dianggap krusial karena dapat merusak
            tatanan  yang  sudah  ditanamkan  oleh  pemerintah  kolonial  di
            wilayah  koloni  Hindia  Belanda.  Kedua,  alasan  penolakannya

            pemberian status hukum adalah karena Indische Partij dianggap
            bertentangan dengan ketertiban umum.  Dengan penelokanan
                                                   12
            itu, DD akan segera pergi ke Belanda untuk menghadap ke Majelis
            Rendah untuk mengadukan penolakan pendirian Indische Partij

            setelah menghadap Gubernur Jenderal bersama dengan TM dan
            Van Ham.  Dua hari setelah keluarnya Surat Keputusan Gubernur
                      13
            Jenderal, anggota Indische Partij berkumpul di Gedung Cabang
            Bandung. Hadir dalam rapat itu DD, Mr. Brunsveld van Hulten,

            12.   Lihat “Koloniale Zaken” dalam De Sumatera Post, 25 maret 1913
                lembar ke-2 dan  “RIP” dalam De Preanger Bode”,  20 Maret 1913,
                lembar ke-1.  Lihat pula De Sumatra Post 19 Maret 1913 lembar ke-2
                yang berjudul “De regeering en de IP”.
            13   Lihat  “De Indische Partij” dalam De Sumatra Post, 15 Maret 1913
                lembar ke-2. Koran ini mengutip berita yang sudah dimuat terlebih
                dahulu di Koran De Express.

                                            Jejak Soewardi Soerjoningrat  89
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94