Page 15 - C:\Users\HP\Documents\Flip PDF Professional\MODUL PEMBELAJARAN (3)\
P. 15

b. Adsorpsi

            Partikel koloid memiliki kemampuan penyerapan berbagai macam zat pada permukaannya.
         Penyebaran pada permukaan ini disebut adsorpsi. Muatan koloid terjadi karena adsorpsi ion-
         ion  tertentu.  Sol                    dalam  air  mengadsorpsi  ion  positif  sehingga  bermuatan  positif.
         sedangkan sol            mengadsorpsi ion negatif sehingga bermuatan negatif. Selain gerak brown,
         muatan  koloid  juga  merupakan  faktor  yang  menstabilkan  koloid.  Oleh  karena  bermuatan
         sejenis,  maka  partikel-partikel  koloid  saling  tolak-menolak  sehingga  terhinder  dari

         pengelompokan  (agregasi)  antarsesama  partikel  koloid  tersebut  (jika  partikel-partikel  koloid
         saling  bertumbukan  dsn  kemudian  bersatu,  lama-kelamaan  dapat  terbentuk  partikel  yang
         cukup besar dan akhirnya mengendap). sifat adsorpsi dari koloid ini digunakan dalam berbagai
         proses, di antaranya sebagai berikut : pemutihan gula tebu, norit, dan penjernihan air.
















         4. Koagulasi
            Telah disebutkan bahwa koloid distabilkan oleh muatannya. Apabila muatan koloid dilucuti,
         maka  kestabilannya  akan  berkurang  dan  dapat  menyebabkan  koagulasi  atau  penggumpalan.
         Pelucutan muatan koloid dapat terjadi pada sel elektroforesis atau pada penambahan elektrolit
         ke  dalam  sistem  koloid.  Pada  elektroforesis,  koagulasi  terjadi  ketika  partikel  koloid  mencapai
         elektrode.  Jadi,  koloid  yang  bermuatan  negatif  akan  digumpalkan  di  anode,  sedangkan  koloid

         yang bermuatan positif digumpalkan di katode. Penggumpalan sistem koloid disebut koagulasi.
         Adapun  koagulasi  koloid  karena  penambahan  elektrolit  terjadi  sebagai  berikut.  Koloid  yang
         bermuatan negatif akan menarik ion positif (kation), sedangkan koloid yang bermuatan positif
         akan  menarik  ion  negatif  (anion).  lon-ion  tersebut  akan  membentuk  selubung  lapisan  kedua.
         Apabila selubung lapisan kedua itu terlalu dekat, maka selubung itu akan menetralkan muatan
         koloid  sehingga  terjadi  koagulasi.  Semakin  besar  muatan  ion,  semakin  kuat  daya  tarik-
         menariknya dengan partikel koloid, sehingga semakin cepat terjadi koagulasi.


























                                                                                                              15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20