Page 19 - C:\Users\HP\Documents\Flip PDF Professional\MODUL PEMBELAJARAN (3)\
P. 19

Contoh:
               Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama-sama dengan

               suatu zat inert (seperti gula pasir), kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air.
             b.Cara Peptisasi

               Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan
               dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Zat pemeptisasi memecahkan butir-
               butir  kasar  menjadi  butir-butir  koloid.  Istilah  peptisasi  dikaitkan  dengan  peptonisasi,
               yaitu proses pemecahan protein (polipeptida) yang dikatalisis oleh enzim pepsin.






             c. Cara busur Bredig



                                                             Cara busur Bredig digunakan untuk membuat
                                                         sol-sol  logam.  Logam  yang  akan  dijadikan  koloid
                                                         digunakan  sebagai  elektrode  yang  dicelupkan  ke
                                                         dalam medium dispersi, kemudian diberi loncatan
    elektrode                                            listrik di antara kedua ujungnya. Mula mula atom-
      logam
                                                         atom  logam  akan  terlempar  ke  dalam  air,
                                                         kemudian       atom-atom       tersebut     mengalami
   medium
  pendispersi                                            kondensasi  sehingga  membentuk  partikel  koloid.
                                                         Jadi,  cara  busur  Bredig  ini  merupakan  gabungan
        es                                               cara dispersi dan cara kondensasi.







           Pembuatan sol logam dengan buser Bredig

          3. Koloid Asosiasi
              Berbagai jenis zat, seperti sabun dan detergen, larut dalam air tetapi tidak membentuk
          larutan,  melainkan  koloid.  Molekul  sabun  atau  detergen  terdiri  atas  bagian  yang  polar
          (disebut kepala) dan bagian yang nonpolar (disebut ekor).










                Kepala  sabun  merupakan  gugus  yang  hidrofil  (tertarik  ke  air),  sedangkan  gugus
          hidrokarbon  bersifat  hidrofob  (takut  air).  Jika  sabun  dilarutkan  ke  dalam  air,  molekul-

          molekul sabun akan mengadakan asosiasi dan orientasi karena gugus nonpolarnya (ekor)
          saling terdesak sehingga terbentuk partikel koloid. Bagian kepala yang hidrofil dari molekul
          sabun  menghadap  ke  air  dan  bagian  ekornya  yang  hidrofob  berkumpul  mengarah  ke
          dalam.



                                                                                                              19
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24