Page 11 - Kartika Rafi Aulia_018
P. 11
b. COVID-19 ini menyebakan terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal
atau kehilangan pekerjaan secara bersama-sama banyak penduduk Indonesia.
Menurut Suryani Motik, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia
bidang UMKM, korban pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi COVID-19
bisa mencapai 15 juta jiwa (CNN Indonesia, 1 Mei 2020). Fenomena kehilangan
pekerjaan secara masa
mengakibatkan
menurunnya daya beli
masyarakat serta
permintaan pasar yang
dapat berimbas pada
komoditas pertanian
yang semakin tertekan.
Kondisi ini dapat
diilustrasikan seperti
pada Video berikut ini.
Sorotan: Gelombang PHK Dampak Corona - YouTube
c. Berbagai aktifitas sosial masyarakat yang berdampak ekonomi terhenti seperti
hajatan, kumpul-kumpul serta silaturahmi yang biasanya hampir setiap akhir
pekan dilakukan oleh masyarakat dan pada umumnya membutuhkan logistik yang
cukup besar dalam penyelenggaraannya. Terlebih pada bulan Ramadan, hampi
seluruh masjid di Indonesia yang biasanya mengadakan buka puasa bersama saat
ini tidak dapat dilakukan sehingga permintaan akan bahan makanan semakin
menurun.
d. Perubahan focus pelayanan masyarakat
Fokus atau prioritas penanganan memang tidak terlepas dari manfaat yang akan
dijadikan sebagai prioritas dalam pengambilan keputusan. Misalnya dengan adanya
Covid-19 akan memprioritaskan upaya kuratif atau preventif. Ilustrasi dengan
menggunakan konsep ekonomi dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Pelayanan kuratif didukung oleh
Pelayanan tenaga perawat, dokter dan
sumberdaya produksi yang lainnya,
Promotif
pada saat PSBB, banyak sumberdaya
produktif yang menganggur karena
masuk daerah zone merah
(diliburkan). Titik A adalah gambaran
dari batas kemungkinan produksi
(barang dan jasa) yang tidak optimal.
Titik B, D, C adalah batas
kemungkinan produksi (PPF) yang
optimal