Page 8 - Kartika Rafi Aulia_018
P. 8
pada tiga pilar yaitu: ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan dan kualitas dan
keamanan pangan.
2) Pilar ketersediaan pangan meliputi indikator: tingkat ketersediaan energi, tingkat
ketersediaan protein dan rasio swasembada beras. Pilar keterjangakaun pangan,
meliputi indikator: proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik, proporsi
pengeluaran konsumsi pangan per kapita, volatilitas harga beras (keterjangakauan
pangan), dan persentase penduduk miskin, dan pilar pemanfaatan pangan, meliputi
indikator: prevalensi stunting balita, prevalensi wasting balita, prevalensi underweight
balita, prevalensi bayi 0-6 bulan yang mendapatkan ASI Ekslusif, persentase ibu hamil KEK,
persentase akses sanitasi, dan persentase akses air bersih. Dari hasil pengolahan semua
indeks pemanfaatan pangan tersebut dapat diklasifikasikan situasi ketahanan pangan dan
gizi dengan rentang nilai sebagai berikut, yaitu: tahan pangan (≥80%), rentan pangan
(70%-79%), dan tidak tahan pangan (≤70%). Pengkajian ketahanan pangan dengan
memperhatikan semua indikator pada setiap pilar cukup rumit. Di bawah ini adalah
contoh penerapannya. Indeks Ketahanan Pangan dan Gizi Kabupaten Bandung Barat
Periode 2011 – 2015
Keterjangkauan pangan adalah kemampuan konsumen untuk memperoleh pangan yang
cukup tidak hanya ditentukan oleh hargaa pangan tetapi juga oleh pendapatan.
Informasi ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan dan pemanfaatan pangan
dapat dilihat pada sumber berikut ini. PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN
(pertanian.go.id)
Dari table di atas, ketersediaan pangan dari waktu ke waktu yang terus menigkat, tidak
ada jaminan pemanfaatan pangannya semakin meningkat.
3) Pemerintah dalam evaluasi ketahanan pangan, harus tergambar ketahanan pangan
sampai tingkat rumah tangga adalah: mengukur pangsa pengeluaran pangan penduduk
dan konsumsi energi per orang per hari. Makin besar pangsa pengeluaran untuk pangan
berarti ketahanan pangan semakin berkurang. Makin tinggi kesejahteraan masyarakat
suatu negara pangsa pengeluaran pangan penduduknya semakin kecil, demikian
sebaliknya.