Page 9 - Kartika Rafi Aulia_018
P. 9

Tingkat Ketahanan Pangan pada tingkat Rumah Tangga dapat digambarkan pada tabel di
                       bawah ini.




















                       Contoh:
                       1.  Keluarga A punya penghasilan 2 juta/bulan, 1,5 juta di antaranya dipergunakan untuk
                          membeli Pangan, sehingga pengsa pengeluaran pangannya adalah (1,5 juta/2 juta) x
                          100% = 75% (berarti di atas 60%). Jika rata-rata konsumsi energi anggota keluarga A
                          adalah 81,5%, maka keluarga A termasuk keluarga rentan pangan

                       2.  Keluarga B punya penghasilan 10 juta / bulan, 5 juta di antaranya dipergunakan untuk
                          konsumsi pangan, maka pangsa pengeluaran keluarga B adlah 50% (< 60%). Diketahui
                          rata-rata  konsumsi  energi  keluarga  tersebut  adalah  98,5%  (>  80%).  Kesimpulan
                          keluarga B termasuk tahan pangan.

                       Pemerintah  baik  di  daerah  maupun  pusat  punya  kewajiban  untuk  mengidentifikasi
                       ketahaanan  pangan  penduduknya  sampai  tingkat  rumah  tangga  untuk  mengetahui
                       dampak ekonomi terhadap penyedian pangan di tingkat rumah tangga.
               2  Fenomena Ekonomi terhadap Konsumsi dan Gizi

                   1)  Fenomena berkaitan dengan alokasi pengeluaran pangan dan non pangan

                       Pola pengeluaran pangan rumah tangga telah menunjukkan perubahan dari pola pangan
                       rumah ke pola pangan luar rumah. Selain itu juga terdapat kecenderungan eningkatnya
                       konsumsi mie instan. Semua masyarakat  di kota atau desa dan kaya atau miskin hanya
                       mempunyai satu pola pangan pokok yaitu beras dan mie. Pergeseran pola konsumsi dan
                       pengeluaran sudah terjadi sejak 1999.

                       Pangsa pengeluaran pangan adalah mengukur ketahanan pangan dari aspek ekonomi,
                       sedangkan pemenuhan kecukupan konsumsi energi mengukur ketahanan pangan dari
                       aspek gizi. Syarat kecukupan konsumsi energi  sesuai dengan Widyakarya Nasional Pangan
                       dan  Gizi  (WNPG)  sebesar  2200  kkal/kapita/hari.  Sehingga  tingkat  ketahanan  pangan
                       dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu: tahan pangan, rentan pangan, kurang pangan,
                       dan rawan pangan dan dapat disajikan menurut desa-kota dan atau antara wilayah atau
   4   5   6   7   8   9   10   11   12