Page 2 - EVAPORASI
P. 2
Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah pembelajaran selesai diharapkan pesera didik dapat :
1. Menetukan perbedaan evaporasi dengan proses lainnya
2. Menetukan jenis-jenis evaporator dan prosesnya
3. Menetukan cara kerja evaporator
4. Menerapkan perhitungan untuk menyelesai kan persoalan evaporator
A. Pengertian
Operasi evaporasi atau penguapan pada dasarnya merupakan operasi pendidihan khusus, dimana
terjadi peristiwa perpindahan panas dalam cairan mendidih. Evaporasi atau penguapan juga dapat
didefinisikan sebagai perpindahan kalor ke dalam zat cair yang mendidih. Jadi, evaporasi merupakan
perubahan wujud zat dari cair menjadi uap. Penguapan ini umumnya bertujuan memisahkan pelarut
(solven) dari larutan sehingga menghasilkan larutan yang lebih pekat bahkan hingga memperoleh zat
padat atau cairan bebas pelarutnya. Evaporasi merupakan proses pemisahan termal, dipakai secara luas
untuk memekatkan cairan dalam bentuk larutan, suspensi, maupun emulsi dengan cara menguapkan
pelarutnya, umumnya air atau cairan. Yang sering dilakukan, evaporasi menghasilkan cairan yang lebih
pekat, tetapi masih berupa cairan pekat yang dapat dipompa sebagai hasil utama, meski kadang-kadang
ada pula cairan volatil sebagai hasil utama, misalnya selama pemulihan pelarut
Ditinjau dari prosesnya, proses evaporasi adalah proses berubahnya suatu zat yakni zat cair menjadi zat
gas atau uap air. Perubahan fasa zat ini melibatkan sejumlah energi dalam bentuk kalor pada prosesnya.
Energi ini dapat diperoleh dari panas matahari (radiasi), dari atmosfer (konduksi), atau dari bumi itu
sendiri (konduksi). Proses evaporasi ini merupakan salah satu tahap terjadinya hujan. Manusia
memanfaatkan proses evaporasi untuk berbagai kebutuhan, misalnya proses pembuatan garam. Air laut
dipanaskan, hingga molekul airnya meninggalkan fasa cair atau menguap. Dengan menguapnya air, maka
kandungan garam akan tertinggal sebagai endapan garam. Beberapa istilah yang seringkali identik dengan
evaporasi, bahkan terkadang memang mempunyai hasil yang sama. Namun demikian, jika dicermati
mempunyai perbedaan. Istilah yang dimaksud adalah:
1. Evaporasi vs pengeringan
Evaporasi tidak sama dengan pengeringan, dalam evaporasi sisa penguapan adalah zat cair – kadang-
kadang zat cair yang sangat vuskos – dan bukan zat padat. Perbedaan lainnya adalah, pada evaporasi
cairan yang diuapkan dalam kuantitas relatif banyak, sedangkan pada pengeringan sedikit.
2. Evaporasi vs distilasi
Evaporasi juga berbeda dengan distilasi, karena uapnya biasa dalam komponen tunggal, dan
walaupun uap itu dalam bentuk campuran, dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha untuk
memisahkannya menjadi fraksifraksi. Selain itu, evaporasi biasanya digunakan untuk menghilangkan
pelarut-pelarut volatil, seperti air, dari pengotor nonvolatil.
Dalam evaporasi zat cair pekat merupakan produk yang dipentingkan, sedangkan uapnya biasanya
dikondensasikan dan dibuang. Disinilah letak perbedaan antara evaporasi dan distilasi. Namun juga
seringkali evaporasi dapat dikatakan sama dengan distilasi dalam proses penguapan cairan, dan uap
biasanya dikondensasikan untuk mendapatkan kembali cairan dengan komposisi yang berbeda
3. Evaporasi vs kristalisasi
Evaporasi berbeda dengan kristalisasi dalam hal pemekatan larutan dan bukan pembuatan zat padat
atau kristal. Evaporasi hanya menghasilkan lumpur kristal dalam larutan induk (mother liquor).
Evaporasi secara luas biasanya digunakan untuk mengurangi volume cairan atau slurry atau untuk
mendapatkan kembali pelarut pada recycle. Cara ini biasanya menjadikan konsentrasi padatan dalam
liquid semakin besar sehingga terbentuk kristal. Evaporasi dilaksanakan dengan cara menguapkan
sebagian dari pelarut pada titik didihnya, sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang
konsentrasinya lebih tinggi. Uap yang terbentuk pada evaporasi biasanya hanya terdiri dari satu
komponen, dan jika uapnya berupa campuran umumnya tidak diadakan usaha untuk memisahkan
komponen-komponennya.
Evaporasi dan kristalisasi juga saling berhubungan, karena dalam beberapa industri, kristalizer
menggunakan prinsip evaporasi untuk mendapatkan kristal dari larutan. Dalam beberapa industri
garam organik dan anorganik skala besar sangat bergantung pada evaporator-kristalizer untuk
mengontrol kemurniaannya, dan distribusi ukuran partikel. Jenis produk yang diperoleh dengan cara
ini adalah gula.
Titik didih cairan yang diuapkan pada evaporasi dapat dikontrol dengan mengatur tekanan pada
permukaan uap-cair. Artinya, jika penguapan terjadi pada temperatur tinggi, maka evaporator
dioperasikan pada tekanan tinggi pula. Beberapa evaporasi dalam industri secara normal bekerja
1