Page 58 - Bahan Ajar Ega
P. 58

Bahan Ajar

              Sejarah Indonesia






                                 Belanda  sebagaimana  yang  dibuat  sebelum  PD  II.  Pemerintah  RI  juga

                                 berjanji  akan  mengembalikan  semua  milik  asing  atau  memberi  ganti  rugi
                                 atas  milik  yang  telah  dikuasai  oleh  pemerintah  RI.  Inggris  yang  ingin

                                 melepaskan  diri  dari  kesulitan  pelaksanaan  tugas-tugasnya  di  Indonesia,
                                 mendorong  agar  segera  diadakan  perundingan  antara  Indonesia  dan

                                 Belanda.  Oleh  karena itu,  Inggris  mengirim  Sir Archibald Clark  Kerr.  Di
                                 bawah pengawasan dan perantaraan Clark Kerr, pada tanggaI 10 Februari
                                 1946  diadakan  perundingan  Indonesia  dengan  Belanda  di  Jakarta.  Dalam

                                 perundingan ini Van Mook selaku wakil dari Belanda mengajukan usul-usul
                                 antara lain sebagai berikut:

                                 a.  Indonesia  akan  dijadikan  negara  persemakmuran  berbentuk  federasi,
                                    memiliki  pemerintahan  sendiri  tetapi  di  dalarn  lingkungan  Kerajaan
                                    Nederland  (Belanda);masalah  dalam  negeri  di  urus  oleh  Indonesia,

                                    sedangkan urusan luar negeri ditangani oleh pernerintah Belanda;
                                 b.  sebelum dibentuk persemakmuran, akan dibentuk pemerintahan peralihan

                                    selama sepuluh tahun; dan
                                 c.  Indonesia akan dimasukkan sebagai anggota PBB.


                                     Ternyata mayoritas suara anggota KNIP menentang kebijaksanaan yang
                                 telah  ditempuh  oleh  Syahrir.  Oleh  karena  itu,  Kabinet  Syahrir  jatuh.
                                 Presiden  Sukarno  kemudian  menunjuknya  kembali  sebagai  Perdana

                                 Menteri. Kabinet Syahrir II terbentuk pada tanggal 13 Maret 1946. Kabinet
                                 Syahrir  II  mengajukan  usul  balasan  dari  usul-usul  Van  Mook.  Usul-usul

                                 Kabinet  Syahrir  II  antara  lain  sebagai  berikut:Pihak  Indonesia  belum
                                 menanggapi  dan  mengajukan  usul-usul  balasannya.  Kebetulan  situasi

                                 Kabinet Syahrir mengalami krisis, Persatuan Perjuangan (PP) pimpinan Tan
                                 Malaka  melakukan  oposisi.  PP  mendesak  pada  pemerintahan  bahwa

                                 perundingan hanya dapat dilaksanakan atas dasar pengakuan seratus persen
                                 terhadap  RI.  RI  harus  diakui  sebagai  negara  yang  berdaulat  penuh  atas
                                 wilayah Hindia Belanda.








                                                                54

                                                                           “Belajar Sejarah Adalah Gudang Dari
                                                                           Semua Ilmu” _ Omega Pali A.L _
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63