Page 39 - E-Modul Sistem Koordinasi untuk Siswa
P. 39

URAIAN MATERI

                    Sistem endokrin tersusun dari kelenjar-kelenjar endokrin, yakni kelenjar buntu yang
               tidak  memiliki  saluran  (duktus)  pelepasan  sehingga  sekresinya  langsung  ke  dalam
               cairan-cairan di sekitar sel-sel (Tenzer, dkk.,  2014). Sekresi yang dihasilkan oleh kelenjar

               endokrin disebut dengan hormon. Hormon adalah molekul mediator yang dilepaskan
               di  salah  satu  bagian  tubuh  tetapi  mengatur  aktivitas  sel  di  bagian  tubuh  yang  lain
               (Tortora & Derrickson, 2009).
               A.  SIFAT-SIFAT UMUM KELENJAR ENDOKRIN

                     Kelenjar  endokrin  antara  lain  kelenjar  pituitari  (hipofisis),  tiroid,  paratiroid,

                 adrenal, dan pineal (Gambar 2.1). Selain itu, terdapat beberapa organ dan jaringan
                 yang tidak diklasifikasikan secara khusus sebagai kelenjar endokrin, tetapi tersusun
                 dari sel yang mensekresikan hormon yakni hipotalamus, thymus, pankreas, ovarium,
                 testis, ginjal, lambung, hati, usus halus, kulit, jantung, jaringan adiposa, dan plasenta

                 (Tortora  &  Derrickson,  2009).  Secara  bersama-sama,  kelenjar  endokrin  dan  sel
                 penghasil  hormon  merupakan  sistem  endokrin.  Cabang  ilmu  Biologi  yang
                 mempelajari tentang sistem endokrin disebut endokrinologi.


                    Sistem endokrin bersamaan dengan sistem saraf berfungsi sebagai regulatorik dan
               koordinatif (Tenzer, dkk., 2014). Regulatorik yang dimaksud yakni mengatur komunikasi
               antar  bagian  tubuh,  mengendalikan,  dan  menghubungkan  berbagai  aktivitas  tubuh.

               Layaknya  kunci  dan  gembok  yang  berpasangan,  sistem  saraf  dan  sistem  endokrin
               bekerja bersama-sama dalam mengkoordinasikan aktivitasnya.
                    Misalnya  pada  bagian  tertentu  sistem  saraf  dapat  memacu  atau  menghambat

               sekresi kelenjar endokrin, atau sebaliknya sekresi hormon dari kelenjar endokrin dapat
               memacu  atau  menghambat  aliran  impuls  saraf  (Tenzer,  dkk.,  2014).  Sistem  endokrin
               dan  sistem  saraf  yang  dikoodinasikan  sebagai  sistem  yang  saling  berhubungan  ini

               disebut sebagai sistem neuroendokrin (Soewolo, dkk., 2000).
                    Sifat-sifat umum kelenjar endokrin diuraikan sebagai berikut (Tenzer, dkk., 2014):
               ▪    Merupakan kelenjar buntu yang tidak memiliki saluran (duktus) pelepasan sehingga
                    sekresinya langsung ke dalam cairan-cairan di sekitar sel-sel.

               ▪    Seluruh  kelenjar  endokrin  berukuran  kecil  dan  sangat  vaskuler  (mengandung
                    banyak pembuluh darah).

               ▪    Kelenjar-kelenjar  endokrin  penyusun  sistem  endokrin  tidak  berhubungan  secara
                    struktural satu sama lain, melainkan berhubungan secara fungsional.
               ▪    Jumlah hormon yang disekresikan oleh kelenjar atau jaringan endokrin ditentukan
                    oleh kebutuhan tubuh terhadap hormon tersebut.





                                                           32
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44