Page 11 - Produk Final Buku Intraktif_Kelompok 1
P. 11
dapat menyebabkan risiko kehilangan dan kerusakan barang, namun jika
perusahaan tidak memiliki stok yang mumpuni dalam gudang akan mengakibatkan
tidak ada penjualan barang. Persediaan perlu dikontrol dengan metode pencatatan
dan penilaian barang yang tepat.
Metode persediaan ini rawan dimanipulasi karena persediaan yang dinilai
terlalu tinggi akan meningkatkan laba, sedangkan persediaan yang dinilai terlalu
rendah akan menurunkan laba. Sehingga kita harus mencatatnya dengan metode
yang baik untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang sebenar-benarnya.
Metode penilaian persediaan terdiri atas metode FIFO (first-in first-out),
metode LIFO (last-in first-out), dan metode average (metode rata-rata khusus).
Khusus untuk metode LIFO (last-in-first-out) ada peraturan pajak mengatakan
metode LIFO ini tidak boleh digunakan dengan perspektif kurang realistis.
Berdasarkan PSAK No. 14 revisi 2009 metode LIFO tidak diperkenankan untuk
digunakan sebagai asumsi penilaian persediaan. Hal tersebut terjadi karena PSAK
secara bertahap mulai mengadopsi IFRS, dimana IFRS tidak memperbolehkan
penggunaan metode LIFO. Metode penilaian persediaan bertujuan untuk mencari
nilai Persediaan akhir. Mengapa kita mencari nilai Persediaan akhir itu harus pakai
metode? Hal ini berguna untuk ke laporan keuangan keuangan karena pada laporan
keuangan terdapat nilai persediaan akhir dengan metode yang kita pakai itu akan
mempengaruhi kualitas laporan keuangan kita. Semakin bagus laporan keuangan
kita, maka semakin realistis dalam melihat kondisi stok persediaan barang. Hal ini
penting dalam menilai persediaan sehingga dalam menilai persediaan tidak boleh
dinilai terlalu tinggi atau rendah, jadi harus sesuai dengan kenyataan.
4