Page 2 - 1. Modul Bab 9
P. 2
BAB 9
PERJUANGAN UNTUK MEMPERTAHANKAN
KEMERDEKAAN
Masa Kemerdekaan dan Perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan
dimulai dari tahun 1945-1949, diwarnai dengan pengisian perlengkapan sebagai
negara merdeka dan perjuangan bersenjata serta berbagai diplomasi antara
bangsa Indonesia dengan pihak Belanda. Diplomasi itu direalisasikan dalam
perjanjian-perjanjian. Intinya Belanda sebenarnya tidak rela bila Indonesia merdeka.
Sehingga dengan berbagai cara Belanda ingin memecah belah republik Indonesia
yang baru lahir.
Untuk mempelajari pelajaran-pelajaran selanjutnya, peserta sebaiknya memahami
dam mempelajari masa kemerdekaan dan perjuangan untuk mempertahankan
kemerdekaan terlebih dahulu.
A. Masa Indonesia Merdeka
Memasuki bulan Agustus 1945 kedudukan Jepang semakin kritis. Pada 6
Agustus 1945 Kota Hiroshima dibom oleh Sekutu dan disusul Kota Nagasaki pada
8 Agustus 1945. Akibatnya Jepang bertekuk lutut kepada Sekutu tanggal
14 Agustus 1945. Dengan penyerahan Jepang itu terjadi kevakuman kekuasaan
di Indonesia. Bangsa Indonesia kemudian mempergunakan kesempatan tersebut
untuk memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang didirikan 7
Agustus 1945 dijadikan badan nasional dengan menambah enam orang anggota
sehingga badan tersebut beranggotakan 27 orang. Melihat susunan anggotanya
yang mewakili seluruh tanah air, maka pada waktu itu PPKI dianggap sebagai
“Badan Perwakilan” seluruh rakyat Indonesia. Sehari setelah proklamasi, 18
Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang pertama.
Sidang tersebut berhasil mengesahkan UUD serta menunjuk Ir. Soekarno
sebagai Presiden Republik Indonesia dan Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil
Presiden. Dalam sidang berikutnya berhasil dibentuk berbagai kementrian dan
pembagian wilayah Indonesia menjadi delapan (8) provinsi. Selanjutnya berhasil
pula dibentuk Komite Nasional, Partai Nasional dan Badan Keamanan Rakyat.
Sedikit demi sedikit aparat pemerintahan semakin lengkap. Sehingga roda
pemerintahan pun mulai berjalan.
Untuk menegakkan kedaulatan, negara yang baru lahir ini dihadapkan
dengan berbagai tantangan. Bentrokan dengan Jepang terjadi di berbagai daerah.
Demikian juga dengan Sekutu yang ternyata diboncengi oleh NICA.
1