Page 13 - TUGAS FLIPBOOK ( TRI WARNI )_Lucid
P. 13

Akhirnya, Ir. Soekarno mengadakan pembicaraan dengan Shodanco Singgih. Hasil pembicaraan

               tersebut adalah Ir. Soekarno bersedia memproklamirkan kemerdekaan Indonesia dengan segera
               setelah  kembali  ke  Jakarta.  Dengan  adanya  rencana  tersebut,  pada  tengah  hari,  Singgih  cepat

               kembali  ke Jakarta untuk menyampaikan rencana proklamasi  kepada rekan-rekannya dan para
               pemimpin yang ada di Jakarta. Di Jakarta, Ahmad Subarjo (golongan tua) telah sepakat dengan

               golongan  muda  yang  diwakili  Wikana  bahwa  proklamasi  kemerdekaan  harus  dilaksanakan  di
               Jakarta.  Untuk  keperluan  tersebut,  Jusuf  Kunto  mengantarkan  Ahmad  Subarjo  dan  sekretaris

               pribadinya pergi ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno-Hatta.

                      Rombongan  dari  Rengasdengklok  tiba  di  Jakarta  tepat  pukul  17.40  WIB  dan  langsung
               menuju rumah Laksamana Tadeshi Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1, setelah sebelumnya mereka

               singgah di  rumah masing-masing. Mengapa menggunakan rumah Laksamana Tadashi  Maeda?
               Karena  rumah  tersebut  dianggap  paling  aman,  dan  Laksamana  Maeda  memberi  jaminan  akan

               keamanan dalam merumuskan naskah proklamasi tersebut. Sebelum pembicaraan dimulai,
               Soekarno-Hatta  menemui  Mayor  Jenderal  Nishimura  untuk  dimintai  pendapatnya  mengenai

               proklamasi Kemerdekaan. Mereka ditemani oleh Laksamana Takashi Maeda, Shigetada Nishijima,

               Tomegoro Yoshizumi, dan Miyoshi sebagai penerjemah. Soekarno Hatta saat itu berharap agar
               Jepang tidak menghalangi pelaksanaan proklamasi kemerdekaan yang akan dilakukan oleh rakyat

               Indonesia sendiri.

                      Setelah pertemuan itu, Soekarno-Hatta kembali ke rumah Laksamana Tadashi Maeda. Di
               ruang  makan  rumah  Tadashi  Maeda,  naskah  proklamasi  kemerdekaan  Indonesia  dirumuskan.

               Mioshi bersama tiga orang tokoh pemuda, yaitu Sukarni, Sijdiro, dan BM Diah, menyaksikan Ir.
               Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ahmad Subarjo membahas rumusan naskah proklamasi. Soekarno-

               Hatta  dan  Ahmad  Subarjo  menyumbangkan  pikiran  lisan.  Sebagai  hasil  pembicaraan  mereka
               bertiga  diperoleh  rumusan  tangan  Ir.  Soekarno  yang  berbunyi  sebagai  berikut:  Rumusan  teks

               proklamasi  tersebut  isinya  padat  dan  jelas,  terdiri  atas  dua  kalimat.  Kalimat  pertama  berisi

               pernyataan  kemerdekaan  dan  kalimat  kedua  berisi  langkah-langkah  pelaksanaan  oleh  bangsa
               Indonesia.  Menjelang  subuh,  rumusan  naskah  proklamasi  disampaikan  kepada  yang  hadir,

               termasuk  yang  menunggu  di  serambi  depan.  Semuanya  menyatakan  setuju.  Kemudian,  Ir.
               Soekarno menyarankan agar semua yang hadir ikut menandatangani naskah proklamasi selaku

               wakil-wakil  bangsa  Indonesia.  Saran  tersebut  dibenarkan  oleh  Drs.  Muh  Hatta,  tetapi  Sukarni
               mewakili golongan muda menentang usulan tersebut. Ia mengusulkan atas nama bangsa Indonesia.
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18