Page 10 - TUGAS FLIPBOOK ( TRI WARNI )_Lucid
P. 10

Setelah persidangan pertama selesai, BPUPKI menunda sidang sampai bulan Juli. Pada saat

               yang hampir bersamaan, dibentuklah suatu Panitia Kecil dibawah pimpinan Soekarno
               dengan  anggotanya  sebagai  berikut:1)  Soekarno;  2)  Sutarjo  Kartohadi  Kusumo;  3)  Wachid

               Hasyim; 4) Ki Bagus Hadikusumo; 5) Otto Iskandar Dinata; 6) Mr. Moh. Yamin; dan
               7) A.A. Maramis.

                      Pergerakan-pergerakan kemerdekaan Indonesia yang dimulai sejak awal abad ke-20 telah
               menunjukkan  bipolarisasi:  pergerakan  nasionalis  “sekuler”  berdasarkan  kebangsaan  dan

               pergerakan nasionalis “Islami” berdasarkan Islam. Kedua paham ini mewarnai Sidang Pertama

               Kemerdekaan yang berlangsung dari 29 Maret  sampai 11 Juni 1945. Sidang tersebut  beracara
               tunggal, yaitu menentukan dasar negara Indonesia. Anggota Badan Penyelidik terbagi menjadi dua

               kelompok, yaitu yang menghendaki “negara Islam” dan “bukan negara Islam”. Pada hari terakhir
               sidang tanggal 1 Juni, Soekarno sebagai anggota badan penyelidik mengajukan usul lima dasar

               negara yang dinamainya Pancasila.
                      Panitia ini mempunyai tugas menampung saran, usul, dan konsepsi para anggota untuk

               diserahkan  melalui  sekretariat.  Pada  22  Juni  1945,  panitia  kecil  mengambil  prakarsa  untuk

               mengadakan  pertemuaan  tersebut  sehingga  terbentuklah  panitia  sembilan  yang  terdiri  atas
               Soekarno,  Abdul  Kohar  Muzakkir,  Moh.  Hatta,  Wachid  hasyim,  Mr.  Moh.Yamin,  Abikusno

               Tjokro Suyoso, AA. Maramis, dan H. Agus Salim. Selanjutnya, Panitia Sembilan menghasilkan

               dokumen penting yang diberikan nama Piagam Jakarta. Isi Piagam Jakarta, antara lain:
                      (1) Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para  pemeluknya.

                      (2) Kemanusiaan yg adil dan beradab.
                      (3) Persatuan Indonesia.

                      (4) Kerakyatan yang dipimpin  oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau
                           perwakilan.

                      (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

                      Ternyata, rumusan Panitia Sembilan itu diterima baik oleh Panitia Kecil dan dilaporkan
               pada sidang pleno Badan Penyidik Rapat. Kemudian dibentuklah sebuah panitia perancang UUD

               yang juga diketuai  oleh  Ir Soekarno. Pada 11 Juli 1945, panitia perancang UUD mengadakan
               sidang untuk menerima laporan panitia kecil perancang UUD. Selanjutnya, dibentuklah panitia

               “penghalus bahasa” yang terdiri dari Husen Djaya Diningrat, H. Agus Salim, dan Supomo untuk
               menyempurnakan dan menyusun kembali rancangan UUD yang sudah dibahas.
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15