Page 205 - emodulmmpik
P. 205

Modul: Model dan Metode Pembelajaran Inobatif Kimia                            P a g e  | 199




                     Me  berikan  permasalahan  kepada  siswa  tentang  peristiwa  perkaratan

                      yang terjadi pada busway (bus Transjakarta), yaitu penyebab dan upaya

                      mengatasi masalah karatan tersebut.


                  Identifikasi Konsep Dasar

                     Menginstruksikan siswa untuk mengamati perkaratan yang terjadi pada


                      paku baru yang telah diberikan 4 kondisi berbeda selama 1 minggu.

                     Menginstruksikan siswa untuk menyimpulkan penyebab terjadinya korosi

                      (perkaratan) melalui proses tanya jawab dan diskusi.


                     Menginstruksikan siswa untuk mengamati perkaratan yang terjadi pada

                      kendaraan-kendaraan di sekitar mereka.


                     Membimbing  siswa  untuk  menghubungkan  pemahamannya  tentang

                      peristiwa korosi pada proses elektrokimia.

                     Membimbing  siswa  melakukan  percobaan  sederhana  untuk  memahami


                      dan menyimpulkan prinsip kerja dari sel Volta dan elektrolisis.

                     Menginstruksikan  siswa  untuk  menghubungkan  hasil  pengamatan  dan


                      diskusinya  tentang  korosi  dan  elektrokimia  pada  pemecahan  masalah

                      perkaratan yang terjadi pada  busway (bus Transjakarta).

                  Perencanaan Penyelesaian Masalah


                     Menginstruksikan         siswa     membuat       rumusan       masalah      terhadap

                      permasalahan tentang perkaratan pada busway (bus Transjakarta).


                     Menginstruksikan  siswa  membuat  hipotesis  terhadap  permasalahan

                      tentang perkaratan pada busway (bus Transjakarta).










               Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Tadulako                             2021
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210