Page 115 - Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi - Agunawan Opa
P. 115

Teknologi komunikasi dan informasi termasuk salah satu yang
                     mengalami kemajuan sangat pesat. Mulai dari penemuan komputer,
                     berbagai  satelit  komunikasi,  internet  dan  lain  sebagainya.  Manusia
                     dewasa  ini  memiliki  mobilitas  yang  sangat  tinggi,  karena  pengaruh
                     teknologi komunikasi dan informasi.

                            Pertanyaan  tentang  hakikat  teknologi  sebenarnya  sudah
                     muncul sejak zaman Yunani kuno (Aristoteles). Saat itu dikenal terma
                     filsafat:  techne  dan  poiesis.  Heidegger  mengungkap  hal  ini  dalam
                     bukunya The Question Concerning Technology (1977). Techne dapat
                     dijelaskan  sebagai  pengetahuan  tentang  cara  memproduksi  atau
                     mentransfomasikan, sedangkan poiesis adalah sebuah penyingkapan,
                     yang dengannya sesuatu yang baru hadir di muka bumi. Pada masa
                     modern filsafat teknologi tidak hanya membahas techne, poiesis dan
                     kaitannya dengan dunia-kehidupan saja, tapi juga artifak atau teknofak
                     yang  tak  dapat  dipungkiri  mempengaruhi  kehidupan  dan  juga
                     kesadaran.

                            Keterkaitan  antara  praktik  sains  dan teknologi  dapat  dengan
                     mudah menjaga perbedaan penting antara keduanya. Posisi dominan
                     ilmu  pengetahuan  di  bidang  filsafat  visi  menyulitkan  filsuf  untuk
                     mengakui  bahwa  teknologi  mendapat  perhatian  khusus  karena
                     melibatkan  isu-isu  yang  tidak  muncul  dalam  ilmu  pengetahuan.
                     Pandangan ini dihasilkan dari kurangnya pengakuan dan klaim bahwa
                     teknologi “hanya” ilmu terapan.

                            (Franssen et al., 2009) Pada tahun 1966, dalam edisi khusus
                     jurnal  Technology  and  Culture,  Henryk  Skolimowski  berpendapat
                     bahwa  teknologi  adalah  sesuatu  yang  sangat  berbeda  dari  sains
                     (Skolimowski  1966).  Ketika  ia  menguraikannya,  sains  menyangkut
                     dirinya  sendiri  dengan  apa  yang  ada,  sedangkan  teknologi
                     menyangkut dirinya dengan apa yang akan terjadi. Beberapa tahun
                     kemudian, dalam bukunya yang terkenal The sciences of the artificial
                     (1969). Meskipun sulit membayangkan bahwa filsuf sebelumnya buta
                     terhadap perbedaan orientasi ini, kecenderungan mereka, khususnya
                     dalam  tradisi  empirisme  logis,  untuk  melihat  pengetahuan  sebagai




                                                     104
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120