Page 22 - Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi - Agunawan Opa
P. 22

melihatnya.  Atom-atom  itu  bergerak  dan  hidup  serta  membentuk
                     realitas pada panca indra kita.

                            Dikatakan  bahwa  manusia  mempunyai  roh,  jiwa  atau
                     kesadaran  dan  seorang  materalis    tidak  akan  segan  untuk
                     mengatakan, maka hal itu tidak berarti bahwa mereka juga menerima
                     unsur non-materil di dalam dunia atau dalam diri manusia. Apa yang
                     mereka sebut kesadaran, jiwa atau roh pada akhirnya tidak lain yaitu
                     sejumlah fungsi serta kegiatan otak. Juga kombinasi atom dan karena
                     itu tidak pernah melampaui potensi-potensi jasmani.

                            Materialisme  memang  masih  berbicara  tentang  refleksi  diri,
                     keinsafan sosial dan etis tentang ilmu pengetahuan dan kebudayaan,
                     tapi  serentak  berusaha  untuk  menyangkinkan  adanya  daya-daya
                     materi.  Namun  ada  juga  materialis  yang  mempunyai  cita-cita  lebih
                     tinggi dan menaruh perhatian yang lebih besar untuk suatu hal yang
                     paling tinggi dibidang rohani, etis dan budaya.

                            Secara  ontologis,  materialisme  berpandangan  bahwa  materi
                     dulu baru ide. Materi adalah sesuatu yang ada, sedangkan yang tidak
                     terlihat  itu  tidak  ada.  Begitu  juga  dengan  alam  ghaib  baik  roh,  dan
                     bahkan  tuhan  sekalipun  itu  tidak  pernah  terlihat.  Bagi  materalisme,
                     materi menjadi penentu kehidupan manusia, termasuk strata sosial.
                     Kebanyakan  kita  atau  sekitar  kita  selalu  melihat  rendah  orang  lain
                     melalui ukuran materi yang dimiliki.

                            Materialisme merupakan  paham yang bersandar pada alam
                     materi.  Paham  ini  tidak  meyakini  alam  ghaib  sebagai  pengatur
                     kehidupan  mamusia  tetapi  yang  mengatur  adalah  materi.  Dalam
                     bidang  pendidikan.  Baginya,  pendidikan  yang  berkualitas  adalah
                     pendidikan  yang  memiliki  fasilitas  yang  wah,  semakin  bagus
                     fasilitasnya  maka  semakin  bagus  pendidikannya.  Disisi  lain,
                     berkualitasnya  pendidikan  dari  seberapa  mahal  membayarnya,
                     semakin mahal biaya pendidikan maka semakin bagus pendidikannya.
                     Trend inilah yang selalu berada dalam otak orang-orang eropa, dan
                     kebanyakan orang indonesia mengikutinya.





                                                      11
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27