Page 24 - Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi - Agunawan Opa
P. 24
Hegel, oleh sebab itu disebut dialektika materialisme. Demikian
pula disebut historis materialisme karena berdasarkan kepada
perkembangan masyarakat atau sejarah atas materinya.
Implementasi aliran materialisme dalam dunia pendidikan
sebagai berikut: (Gandhi & Wangsa, 2011)
1. Pada Belajar Positivisme
Materilisme maupun positivisme, pada dasarnya tidak
menyusun konsep pendidikan secara eksplisit. Bahkan menurut
Henderson (1956). Materialisme belum pernah menjadi penting
dalam menentukan sumber teori pendidikan. Menurut Waini
Rasyidin (1992), filsafat positivisme sebagai cabang dari
materialisme lebih cenderung menganalisis hubungan faktor-faktor
yang mempengaruhi upaya dan hasil pendidikan secara factual.
Memilih aliran positivisme berarti menolak filsafat pendidikan dan
mengutamakan sains pendidikan.
Dikatakan positivisme, karena mereka beranggapan
bahwa yang dapat kita pelajari hanyalah yang mendasarkan fakta-
fakta dan berdasarkan data-data yang nyata, dan itu yang mereka
namakan positif.
2. Pada Belajar Behaviorisme
Menurut behaviorisme, apa yang disebut dengan kegiatan
mental kenyataannya tergantung pada kegiatan fisik, yang
merupakan berbagai kombinasi dan materi dalam gerak. Gerakan
fisik yang terjadi dalam otak, kita sebut berpikir, dihasilkan oleh
peristiwa lain dalam dunia materi, baik material yang berada dalam
tubuh manusia maupun materi yang berada di luar tubuh manusia.
Pendidikan dalam hal ini proses belajar merupakan proses
kondisionaisasi lingkungan. Misalnya, dengan mengadakan
percobaan terhadap anak yang tidak pernah takut pada kucing,
akhirnya ia menjadi takut pada kucing. Menurut behaviorisme,
perilaku manusia adalah hasil pembentukan melalui kondisi
13