Page 88 - Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi - Agunawan Opa
P. 88
4. TVET bersifat dinamis terhadap perubahan-perubahan sosial di
tempat kerja, rumah, dan masyarakat;
5. TVET semakin eksis berbasis pengetahuan dengan semakin
intens melakukan pengembangan skill belajar;
6. spesialisasi pekerjaan semakin berkurang oleh karenanya TVET
harus antisipatif terhadap dinamika perubahan pekerjaan;
7. TVET harus menuju keberhasilan pembangunan berkelanjutan
dalam bidang ekonomi, teknologi, lingkungan, sosial budaya
jangka panjang bukan sesuatu yang sempit dan jangka pendek;
8. Pemerintah sebagai salah satu pemangku kepentingan harus
mendukung dan memfasilitasi secara penuh pengembangan
TVET.
Teori-teori yang digunakan dalam pengembangan TVET antara
lain:
1. Teori efisiensi sosial dari Prosser Sixteen (Setiyawami et al., 2020)
yaitu:
a) Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana
pelajar dilatih replika lingkungan dimana nanti akan bekerja.
b) Latihan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan jika tugas-
tugas yang diberikan di dalam latihan. Memiliki kesamaan
operasional dengan peralatan yang sama dan mesin yang
sama dengan yang akan dipergunakan di dalam kerjanya
kelak.
c) Pendidikan kejuruan akan efektif jika melatih seseorang dalam
kebiasaan berfikir dan bekerja seperti yang diperlukan dalam
pekerjaan itu sendiri.
d) Pendidikan kejuruan akan efektif jika sejak latihan sudah
dibiasakan dengan perilaku yang akan ditunjukkan dalam
pekerjaaannya kelak.
e) Pemberian latihan kejuruan yang efektif untuk semua
profesi,perdagangan, pekerjaan hanya dapat diberikan kepada
kelompok terpilih yang memang memerlukan, menginginkan
dan sanggup memanfaatkannya.
77