Page 87 - Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi - Agunawan Opa
P. 87

persiapan menjalani kehidupannya. Karakteristik dasar TVET dalam
                     filosofi  pragmatisme  adalah  menekankan  pada  kemampuan
                     pemecahan  masalah  dan  berpikir  orde  tinggi,  pembelajarannya
                     dikonstruksi dari pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki sebelumnya
                     untuk memecahkan masalah. Keseluruhan penguasaan pengetahuan
                     dalam proses pembelajaran adalah untuk memecahkan masalah yang
                     dihadapi  dalam  seluruh proses menjalani  kehidupan  di  masyarakat.
                     Pragmatisme  memberi  ruang  kreativitas,  kemampuan  pemecahan
                     masalah,  dan  antisipatif  terhadap  perubahan-perubahan  pendidikan
                     Abad XXI.

                            Untuk segitiga terbawah pragmatisme rekonstruksionis strand
                     menyatakan  bahwa  tujuan  TVET  adalah  melakukan  transformasi
                     masyarakat menuju masyarakat demokratis, membangun masyarakat
                     belajar,  organisasi  belajar,  bersifat  proaktif,  tidak  mengekalkan  diri
                     hanya pada praktik- praktik dunia kerja yang ada saat ini. Mengadopsi
                     isu-isu  dan  masalah-  masalah  ketidakadilan  dan  ketidakmerataan
                     pekerjaan.   Pragmatisme  rekonstruksionis     strand  mendukung
                     pendidikan  kejuruan  yang  mandiri  tidak  menggantungkan  diri  pada
                     pemberi  kerja  serta  siap  menciptakan  kerja  menjadi  wirausahawan.
                     Melihat  segi  tiga  di  atas  masa  depan  TVET  cenderung  ke  filosofi
                     pragmatisme (reconstructionist strand).

                            (Putu  Sudira,  2017)  Asumsi  adalah  anggapan  yang  diterima
                     sebagai  kebenaran.  Asumsi  adalah  syarat  suatu  filosofi,  teori,
                     kebijakan  diterapkan.  Asumsi  yang  valid  dan  reliabel  membuat
                     program TVET mencapai sasaran yang diinginkan. Delapan asumsi
                     yang sering dipakai dalam pengembangan program TVET antara lain:

                     1.  TVET  diharapkan  memerankan  fungsi  sosial,  budaya,  teknologi,
                        lingkungan,  dan  ekonomi  dalam  pemberian  layanan  dan  proses
                        produksi;
                     2.  Mendukung  pengembangan  karir  jangka  panjang  dan  lebih  dari
                        sekedar fokus memasuki dunia kerja menjadi pekerja biasa;
                     3.  pengembangan  karir  merupakan  bagian  yang  tidak  terpisahkan
                        dari skill menempuh kehidupan secara utuh;




                                                      76
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92