Page 223 - Buku Teori dan Praktik_Perkantoran
P. 223

d. Penyimpanan arsip sistem Nomor
             Sistem  nomor  adalah  sistem  penyimpanan  dan  penemuan  kembali  arsip  yang  disusun
             dengan  menggunakan  kode  angka/nomor.  Adapun  sistem  nomor  yang  digunakan
             berdasarkan peraturan yang sudah lazim digunakan, yakni sebagai berikut.

             1) Sistem penyimpanan arsip berdasarkan nomor seri (urut)
             Sistem  ini  dilakukan  jika  jumlah  arsip  yang  disimpan  berkisar  1.000  sampai  10.000  arsip.
             Penomoran dimulai dari nomor 1, 2, 3, dan seterusnya. Pada sistem ini, setiap koresponden
             diberi nomor kode sesuai dengan urutan yang berlaku pada Buku Nomor.
             Buku nomor adalah buku yang berisi nomor-nomor yang sudah digunakan sebagai nomor
             koresponden  (nama)  dalam  file  sistem  nomor.  Nama  koresponden  yang  dapat  diberi  kode
             nomor  adalah  jika  surat  atas  nama  tersebut  sudah  lebih  dari  5  surat,  maka  belum  ditulis
             pada buku nomor, surat diberi kode sementara dengan huruf C yang berarti file campuran.
             2) Sistem penyimpanan arsip berdasarkan terminal digit
             Sistem  penyimpanan  arsip  berdasarkan  sistem  terminal  digit  adalah  sistem  penyimpanan
             dan  penemuan  berdasarkan  nomor  urut  pada  buku  arsip.  Nomor  urut  pada  buku  arsip
             dimulai  pada  nomor  0000  (4  digit),  sehingga  arsip  yang  bernomor  0000  adalah  arsip  yang
             pertama disimpan.
             Sistem  terminal  digit  ini  mudah  dipahami  dan  dilaksanakan.  Patokan  dalam  sistem  ini
             adalah  nomor  agenda  surat  atau  nomor  surat  ketika  dicatat  di  buku  arsip,  dimana  nomor
             ini  dimulai  pada  nomor  0000  (4  digit),  sehingga  arsip  dengan  nomor  0000  inilah  yang
             pertama kali disimpan.
             Untuk  penyimpanan  dan  penemuan  kembali  surat  dalam  sistem  terminal  digit  adalah
             sebagai berikut.
             a) Ambil 2 angka dari belakang sebagai unit 1 untuk menentukan laci dan guide.
             b) Ambil 1 angka setelah unit 1 sebagai unit 2 untuk menentukan folder
             c) Sisanya untuk menentukan urutan surat di dalam folder.
             Contoh: jika surat di buku agenda bernomor 0218









             Jadi surat tersebut disimpan di laci 10-19
             (karena 18 terletak antara 10-19
             Di  guide  ke-18,  folder  ke-3  (2+1)  kenapa  ditambah  1?  Karena  perhitungan  selalu  dimulai
             dari 0, dan disimpan di urutan surat yang ke-1 (unit 3).
             Jadi, jika mau mencarinya pun sangat mudah, kita buka laci 10-19, lihat di guide 18 (karena
             ada 10 guide) dan cari di folder yang ke-3!
             Sistem penyimpanan arsip berdasarkan nomor banyak digunakan di berbagai kantor atau
             instansi  yang  penggunanya  menggunakan  urutan  nomor,  cth,  KTP,  No.  Rek  Bank,  Nomor
             Induk Siswa (NIS), dan penggunaan nomor lain semacamnya.
             Contoh:
             Sekolah                  : Nomor Induk Sekolah
             Perguruan Tinggi : Nomor Induk Mahasiswa
             PLN                        : Nomor Rekening Listrik
             Rumah Sakit         : Nomor Identitas Pasien
             Seperti  dijelaskan  di  atas  bahwa  penyimpanan  arsip  dengan  sistem  nomor  menggunakan
             penyimpanan dengan metode nomor tertentu.


             Teori dan Praktik Perkantoran                                                              217
   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228