Page 25 - E-Modul Kimia Larutan Berpendekatan Etnosains.cdr
P. 25
Limbah Batik
Tahukah kamu?
Proses pawarnaan batik malibatkan larutan elektrolit untuk
mempertajam warna yang dihasilkan. Akan tetapi, tidak semua
larutan elektrolit dapat digunakan pada zat warna sintesis
tersebut. Pewarnaan batik untuk zat warna asam dengan pH 1-
4 justru akan menghambat penyerapan wama apabila
menambahkan larutan eloktrolit. Penghambatan penyerapan terjadi disebabkan oleh
menambahkan larutan eloktrolit Penghambatan penyerapan
anion-anion elektrolit akan bersaing dengan anion-anion zat warna. Beberapa
pengrajin batik umumnya menggunakan larutan HCI atau H2SO4 untuk
mempertajam warna. Selain itu, pewarna batik alami seperti kulit manggis, kulit
mahoni dan kunyit dapat digunakan sebagai pawarna kain batik serta memiliki sifat
polar dari senyawa pigmen warna yang terkandung didalammnya. Ketajaman warna
dibantu oleh sonyawa kimia lainnya seperti tawas untuk meningkatkan intensitas
warna yang terserap
Pembuatan kain batik yang semakin banyak dengan tidak diimbangi
pengolahan limbah tentu akan menimbulkan kerugian pada lingkungan. Limbah
buangan di sungai merupakan limbah batik tak langsung. Sedangkan limbah
langsung dari industri batik masih memiliki sifat larutan elektrolit karena larutan HCl
atau H2SO4 yang digunakan dalam pewarnaan belum menguap. Perbedaan limbah
batik langsung dan tak langsung dapat digunakan untuk analisis daya hantar larutan
dalam materi larutan elektrolit dan non-elektrolit.
Kegiatan Etnosains
Mari kita mempelajari cara pembuatan alat penyaringan sederhana seperti pada
gambar dibawah ini !
Link Vidio :
https://www.youtube.com/watch?v=0KozcywBkK4
19
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit