Page 31 - 11
P. 31
Sleep celoteh santri 31
Tight Baby
Gubrak! “Cosnooll!” Sebuah teriakan nyaring akhirnya berhasil memban-
gunkan seorang gadis lugu berkacamata dari tidurnya. Setelah sekian lama ia terlelap
di atas benda putih berkaki empat.Kenyang rasanya menyuapi diri dengan seonggok
kebahagiaan. Terlalu larut dalam keusilan sehingga diri ini lupa untuk berduka.
Kala itu hujan turun dengan begi- "Lempar sepatunya ke dalem kelas aja."
tu derasnya. Rintikannya datang bersama Akhirnya, salah seorang dari kami
sepoi angin dan hawa sejuk yang meng- pun melemparnya. Namun, masih saja
hampiri kelas. Ialah waktu yang tepat un- nihil. Sang pemeran utama tetep kekeh
tuk mengistirahatkan diri sejenak dari pe- mewujudkan mimpi-mimpinya.
natnya asam basa yang memenuhi benak Lama kelamaan kami pun mu-
kami. lai khawatir, karena suara murrotal telah
Tetttt!! Suara bel pertanda bera- bergema. Dengan cekikikan kami mendorong
khirnya pelajaran. Kami bergegas menge- pintu kelas. Offline!
masi barang, berharap segera menggapai “Ealah, Nol, Nol, ngebo terus sampai suk-
benda empuk panjang yang kami rindu- ses."
kan. Di sela kegaduhan saat mengemas Kesabaran kami sudah di am-
barang, seorang gadis lugu berkacamata bang batas, lalu dengan kompak, kami
tengah sibuk menggapai mimpi-mimpinya. meneriakinya “Cosnollllll..” dan berge-
Terbesit ide konyol yang tak sen- gas meninggalkan TKP. Masih dalam
gaja terlintas lewat lisan salah satu dari pe- benak kami ekspresi lucu yang ia lukiskan
lantun lagu zapin melayu. Satu persatu pada wajah lugunya, matanya terbelalak
dari kami keluar kelas secara bergantian. merah, ia tergopoh-gopoh meraih ambang
Dengan perlahan, kami tinggalkan core- pintu, melambai-lambai berharap seorang
tan tangan pada papan hitam yang ber- datang kepadanya, namun apadaya kami
tuliskan, “ SLEEP WELL BABY, dadaa Cos- telah berlari terpingkal-pingkal membalas
noll” lambaian tangannya dari gedung sebelah.
Kami pun menutup pintu ra- At least pesan kami satu, jangan
pat-rapat, lalu memulai tindakan konyol hanya meletakkan kepalamu dan bermim-
itu. pi di atas meja kelas, dunia ini keras, maka
“Gaes, lempar sendok gaes!!” wujudkanlah mimpi-mimpimu menja-
“Jangan, biar bangun sendiri!” di realita yang selaras dengan apa yang
Akhirnya gadis cantik penakluk telah kau perjuangkan selama ini.
gelanggang melempar sendok ke arah
sang pemeran utama.
“Slow respon gaes!!”

