Page 119 - TOKSOPLASMOSIS-pada-Hewan
P. 119
antigen terhadap antibodi dalam serum yang homolog. Serum dari
penderita, kemudian diinkubasi dengan sel-sel yang positif. Apabila
pasien mempunyai antibodi terhadap toksoplasma, maka sel darah
merah akan mengalami aglutinasi (Wilson et al., 1990). Uji IHA ini
sering ditemukan negatif pada toksoplasmosis kongenital dan hanya
akurat pada infeksi akut. Selain itu juga sering terjadi infeksi silang
dengan Antibodi Anti Nukleus (ANA) dan faktor rhematoid (RF)
(Bellanti, 1993).
G. Direct Aglutination Test (DA)
Pada awalnya uji ini tidak banyak digunakan karena sulit
untuk mendapatkan toksoplasma yang cukup untuk antigen. Fulton
danTurk mengembangkan uji ini pada tahun 1959 yang kemudian
dimodifikasi oleh Desmon dan Remington tahun 1980. Dasar
dari uji ini adalah dengan mempertahankan serum pasien dengan
penambahan 2-mercaptoethanol untuk menurunkan kadar IgM,
kemudian diinkubasi dengan antigen toksoplasma. Aglutinasi akan
terjadi apabila pasien mempunyai antibodi terhadap toksoplasma
(Wilson et al., 1990). Uji DA memiliki prosedur yang kelihatnnya
lebih sederhana, akan tetapi dapat digunakan untuk mendeteksi
toksoplasmosis akut (Johnson et al., 1995). Direct agglutination test ini
merupakan prinsip dari Card Agglutination Test (CATT) yang banyak
digunakan untuk mendeteksi antibodi terhadap parasit dalam serum
atau plasma dari hewan yang terinfeksi. Metode berbasis antigen ini
sangat bermanfaat untuk penelitian sero-epidemiologi.
Pemeriksaan sampel serum terhadap adanya antobodi T. gondii
dilakukan dengan cara sebagai berikut : pada kertas kit diteteskan satu
tetes kontrol positif dan kontrol negative, kemudian diteteskan satu
tetes (kira-kira 45 mikroliter) suspensi antigen per lingkaran kartu
plastic. Selanjutnya ditambahkan 25 mikroliter serum atau plasma
yang diuji untuk setiap lingkaran dan masing-masing satu lingkaran.
Batang pendek digunakan untuk mengaduk suspensi yang kemudian
110 Toksoplasmosis pada Hewan