Page 124 - TOKSOPLASMOSIS-pada-Hewan
P. 124

BAB XII


                    DIAGNOSA BIOLOGI MOLEKULER

















                 Kemajuan di bidang biologi molekuler telah banyak
            memberikan dukungan bagi pengembangan terutama perangkat
            diagnostik baru yang akan mampu memberikan sensitivitas dan
            spesivitas yang lebih baik daripada metode konvensional. Kloning
            molekuler parasit dan produksi protein rekombinan telah membuka

            cakrawala baru dalam penyediaan material antigen (Nurcahyo, 1998).
            Dalam kasus toksoplasmosis, penerapan biologi molekuler sangat
            membantu dalam upaya peneguhan suatu diagnosa. Keberhasilan
            diagnosa molekuler ini tidak lepas dari penemuan teknik Polymerase
            Chain Reaction (PCR) yang dengan menggunakan probe dan primer
            spesifik akan dapat mengamplifikasi fragmen spesifik terhadap
            toksoplasmosis. Dengan demikian hasil yang diperoleh dari teknik
            ini, akan dapat memberikan jaminan, bahwa dalam hospes tersebut
            terdapat suatu organisme parasit. Selain itu, teknik yang diterapkan

            dari PCR, adalah Rapid Amplification Polymorphism DNA (RAPD
            PCR) yang terbukti dapat membantu dalam penentuan galur-galur
            Toxoplasma  gondii (dari galur hewan atau manusia - Rh). Akan
            tetapi dari kemajuan suatu teknologi ini, tentu masih memerlukan
            suatu interpretasi hasil secara hati-hati dan dengan pertimbangan
            yang benar.




                                                  Toksoplasmosis pada Hewan  115
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129