Page 121 - TOKSOPLASMOSIS-pada-Hewan
P. 121

blue. Apabila seorang pasien memiliki antibodi terhadap toksoplasma,
            maka dinding sel dari parasit tersebut akan lisis, karena efek dari
            antibodi spesifik dan faktor tambahan, sehingga tidak bergabung
            dengan dye. Kelemahan dari uji DT ini adalah harus digunakannya

            organisme hidup dan plasma atau serum segar yang bebas antibodi
            anti toksoplasma. Selain itu juga mengandung komplemen dan dapat
            terjadi reaksi silang  (cross  reaction) dengan antigen lain, sehingga
            spesifikasinya diragukan (Fleck, 1989).

            I.  IgM – ISAGA
                 Kombinasi antara uji DS dan IgM ELISA dengan DA

            merupakan teknik dasar dari ISAGA. Pada uji ini tidak digunakan
            ensim konjugat. Uji ini lebih sensitif daripada IgM-IFAT, karena tidak
            menimbulkan reaksi seropositif dan seronegatif semu akibat adanya
            faktor rhematoid (RF) dan antibodi anti nukleus (ANA) dalam serum.
            Meskipun spesifikasinya sama, uji ISAGA sendiri kurang sensitif jika
            dibanding uji IgM-ELISA (Wilson et al., 1990).

                 Rescaldani et al., 1986 pernah mengujikan Immunoglobulin M
            immunosorbent agglutination assay (IgM ISAGA) ini kepada sampel
            yang diuji juga dengan tes yang lain seperti  indirect immunofluorescence
            antibody  (IFA),  passive hemagglutination  (HA),  IgM  enzyme-linked
            immunosorbent assay (IgM ELISA) untuk membandingkan efektivitas

            uji ini. Kesimpulannya IgM ISAGA merupakan uji yang lebih spesifik
            dibandingkan dengan IgM ELISA atau IgM IFA untuk mendeteksi
            Toxoplasma gondii IgM.  Sensitivitas  IgM ISAGA  sama baiknya
            dengan direct IgM ELISA dan lebih baik dibandingkan dengan IgM
            IFA untuk diagnosa infeksi toksoplasma akut.

            J.  Enzyme Immuno Assay (EIA)

                 Uji ini dapat digunakan pada kasus toksoplasmosis akut dan
            lebih sensitif daripada uji IFAT dan DT. Pengganbungan antara DS-
            ELISA dan ISAGA yang dilakukan pada uji ini, dengan menggunakan

          112  Toksoplasmosis pada Hewan
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126