Page 128 - TOKSOPLASMOSIS-pada-Hewan
P. 128
primer tersebut. Sedangkan pada primer rDNA tidak terdeteksi.
Potensi penggunaan PCR untuk mendeteksi infeksi
toksoplasmosis kongenital telah dilakukan dengan mengambil sampel
darah atau cairan amnion (Casenave et al., 1992). Pada deteksi ini,
DNA yang dipakai sebagai material dasar diambil dari pelet hasil
sentrifugasi sel-sel, kemudian dilanjutkan dengan pemanasan dan
sentrifugasi kembali untuk menghilangkan hancuran dari sel-sel
lain yang ikut terambil. Setelah itu, dilakukan pemotongan dengan
proteinase. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa deteksi
dengan PCR pada infeksi toksoplasmosis kongenital sangat sesuai
sebagai bahan konfirmasi diagnosis yang akurat.
B. Antigen Rekombinan
Kebanyakan pada uji diagnostik (misalnya ELISA), deteksi
antibodi di dalam serum dari hewan atau manusia yang terinfeksi,
tergantung pada kemampuan penyediaan protein antigen murni
dalam jumlah cukup. Pada kasus toksoplasmosis misalnya, antigen
yang diperoleh dari hewan percobaan dengan teknik in vivo seringkali
tidak mencukupi dalam jumlah besar. Selain itu di negara-negara
maju teknik in vivo yang menggunakan hewan percobaan dalam
jumlah besar mendapat larangan dan aturan penggunaan yang sangat
ketat. Teknik in vitro sendiri juga belum banyak hasil yang dicapai,
karena banyak bergantung pada keahlian di laboratorium dan media
yang digunakan. Untuk itu, sebagai alternatif, digunakan metode
bioteknologis dengan melalui penggunaan teknologi DNA.
Toksoplasmosis pada Hewan 119