Page 130 - TOKSOPLASMOSIS-pada-Hewan
P. 130

Prinsip dasar dari teknologi rekombinan DNA adalah
            pemanfaatkan “vektor” berupa bakteri, yeast atau sel mamalia yang
            disisipi  oleh  gena  yang  mengkode  antigen  toksoplasma.  Dengan
            demikian,  akan  dapat  diekspresikan  sejumlah  antigen  tiruan  yang

            dikenal dengan antigen rekombinan dari vektor tersebut. Dalam waktu
            singkat, dapat diperoleh antigen toksoplasma yang murni. Selain
            itu, antigen tersebut juga dapat direkayasa dengan cara membuang
            bagian yang menimbulkan reaksi silang. Dari teknik ini, yang penting
            adalah antigen mudah diperoleh, dapat disimpan  untuk jangka
            waktu yang lama dan diproduksi dalam jumlah yang besar. Produk
            antigen rekombinan ini dapat digunakan untuk analisa serologis dan
            imunologis, seperti ELISA, Immunoblot dan Westernblot.


            C.   Loop-Mediated Isothermal Amplification (L-AMP)
                 Perkembangan teknik diagnosis molekuler berdasarkan teknik
            amplifikasi DNA seperti PCR, sudah banyak digunakan dalam
            diagnosis berbagai penyakit baik pada hewan maupun manusia. PCR
            merupakan teknik yang akurat dan sensitif dibandingkan dengan
            teknik diagnosis konvensional yang didasarkan pada gejala klinis
            penyakit,  isolasi  dan  identifikasi  penyebab  penyakit,  histopatologi,

            atau penggunaan teknik serologis seperti enzyme-linked immunosorbent
            assay  (ELISA),  tetapi  teknik  PCR  membutuhkan  peralatan  dan
            personil yang memadahi sehingga sulit diterapkan  di lapangan.

                 Metode diagnosis molekuler menggunakan L-AMP akhir-
            akhir ini banyak dikembangkan untuk mendeteksi berbagai macam
            penyakit dengan cara mengamplifikasi DNA dalam satu suhu yang
            dikembangkan oleh Notomi et al. pada tahun 2000, sehingga tidak
            diperlukan lagi  suhu yang bertingkat seperti halnya PCR.

                 Metode L-AMP, akhir akhir ini banyak dikembangngkan untuk
            mendeteksi penyakit-penyakit hewan yang disebabkan oleh parasit,
            seperti trypanosomiasis, toksoplasmosis, plasmodium penyebab


                                                  Toksoplasmosis pada Hewan  121
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135