Page 25 - E MODUL IPS Kelompok 2
P. 25

b.  Kehidupan  Ekonomi

                       Karena  letaknya  di  jalur  lalu  lintas  pelayaran  dan  perdagangan  selat

                    Malaka,  kerjaan  Aceh  menitik  beratkan  perekonomiannnya  pada  bidang

                    perdagangan.  Dibawah  pemerintahan  Sultan  Alaudin  Riayat  Syah,  Aceh


                    berkembang menjadi Bandar utama di Asia bagi para pedagang mancanegara,

                    bukan hanya bangsa Inggris dan Belanda yang berdagang di pelabuhan Aceh,

                    melainkan  juga  bangsa  asing  lain  seperti  Mesir,  Arab,  Persia,  Perancis,

                    Inggris, Afrika, Turki, India, Syam, China, dan Jepang.


                       Barang  yang  diperdagangkan  dari  Aceh,  antara  lain  lada,  beras,  timah,

                    emas,  perak,  dan  rempah-rempah  (dari  Maluku).  Orang  yang  berasal  dari


                    mancanegara (impor), antara lain dari Koromandel (India), Porselin dan sutera

                    (Jepang dan Cina), dan minyak wangi dari (Eropa dan Timur Tengah). Selain

                    itu, kapal pedagang Aceh aktif dalam melakukan perdagangan sampai ke laut

                    merah.


                       Komoditas-komoditas  yang  diimpor  antara  lain:  beras,  guci,  gula  (sakar),

                    sakar lumat, anggur, kurma, timah putih dan hitam, besi, tekstil dari katun,


                    kain batik mori,  pinggan dan  mangkuk,  kipas,  kertas,  opium,  air  mawar,  dan

                    lain-lain yang disebut-sebut dalam Kitab Adat Aceh. Komoditas yang diekspor

                    dari  Aceh  sendiri  antara  lain  kayu  cendana,  saapan,  gandarukem  (resin),

                    damar, getah perca, obat-obatan (Poesponegoro: 2010, 31)



                       Titik  utama  perekonomian  Kerajaan  Aceh,  dimulai  dari  pantai  barat

                    Sumatra  hingga  ke  Timur,  hingga  Asahan  yang  terletak  di  sebelah  selatan.

                    Hal  inilah  yang  menjadikan  kerajaan  ini  menjadi  kaya  raya,  rakyat  makmur

                    sejahtera, dan sebagai pusat pengetahuan yang menonjol di Asia Tenggara.











                                                                                                                 24
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30