Page 29 - E MODUL IPS Kelompok 2
P. 29

b.  Kehidupan Ekonomi

                       Letak  geografis  Kerajaan  Mataram  Islam  berada  di  pedalaman  tanah

                    Jawa, jadi kondisi perekonomian waktu itu lebih banyak mengandalkan sektor

                    pertanian  sebagai  sumber  utamanya.  Basis  utama  pertaniannya  berada  di


                    Jawa Tengah dengan komoditas utamanya berupa beras. Sekitar abad ke 17,

                    kerajaan  Mataram  Islam  mampu  menjadi  pengekspor  beras  terbesar  yang

                    ada di Nusantara.


                       Selain  bertumpu  pada  sektor  pertanian,  Kerajaan  Mataram  Islam  juga

                    berhasil  dalam  sektor  perdagangan  dengan  komoditi  utama  berupa  palawija

                    dan  juga  beras.  Ada  ciri  kehidupan  dari  Kerajaan  Mataram  Islam  yakni


                    menganut  sistem  feodal  yang  berdasar  atas  sistem  agraris.  Dimana  para

                    pejabat  dan  bangsawan  diberikan  imbalan  berupa  tanah  lungguh  dengan

                    tujuan untuk dijadikan sebagai sumber utama ekonomi.


                       Selanjutnya,  tanah  lungguh  tadi  digarap  oleh  masyarakat  sekitar  yang

                    berniat untuk menyerahkan sebagian hasil dari pertaniannya kepada penguasa

                    sebagai sebuah imbalan. Bentuk ikatan yang terjadi antara rakyat dan juga


                    bangsawan yang disebut sebagai sistem patron-klien.


                c.  Kehidupan Sosial & Budaya

                   Kehidupan       Sosial    Dimasa     Kerajaan      Mataram      Islam,     kehidupan

                     masyarakatnya sudah tertata dengan baik dan didasarkan pada hukum islam


                     tanpa  meninggalkan  norma-norma  lama.  Didalam  sistem  pemerintahannya,

                     raja  merupakan  pemegang  kekuasaan  tertinggi,  kemudian  diikuti  sejumlah

                     petinggi kerajaan lainnya.Sedangkan dalam bidang keagamaan ada penghulu,

                     khotib, naid, serta surantana yang memiliki tugas dalam memimpin kegiatan

                     upacara-upacara  keagamaan.Untuk  bidang  pengadilan  terdapat  jabatan

                     jaksa  yang  memiliki  tugas  dalam  menjalankan  segala  bentuk  pengadilan







                                                                                                                 28
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34