Page 267 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 267

Selanjutnya terkait penyertaan modal untuk mendampingi
          masyarakat  terdampak, dalam  proses  pengolahan  lahan
          maupun pemberian  kompensasi  tunai  sebagai  bantuan
          kehidupan awal masyarakat di tempat baru, diperlukan skema
          yang  bertahap  di  dalam  penyalurannya.  Penjadwalan  dan
          besarnya dana tunai harus disesuaikan dengan kebutuhan yang
          sifatnya mendasar. Sementara apabila bantuan tunai tersebut
          diberikan kepada masyarakat dalam bentuk kompensasi yang
          jumlahnya besar maka diperlukan pelatihan dan pendampingan
          manajemen keuangan, pendampingan untuk investasi ataupun
          pendampingan  hingga  pembukaan rekening  di  bank.  Hal  ini
          dilakukan agar masyarakat yang menerima kompensasi dalam
          bentuk tunai tidak melakukan pembayaran/pengeluaran dalam
          jumlah besar terutama untuk kebutuhan konsumtif, sehingga
          risiko krisis keuangan rumah tangga dikemudian hari dan risiko
          kemiskinan dapat dicegah.

          D.  Pemulihan  Mata Pencaharian  untuk  Kehidupan
             Masyarakat Berkelanjutan

             Dalam proyek  pengadaan  tanah  dapat  dikatakan
          bahwasanya  pihak  yang  membutuhkan  tanah  perusahaan/
          instansi/pemerintah/badan usaha/pihak swasta yang berhasil
          melaksanakan  praktik  terbaik  ialah  mereka  yang mampu
          memulihkan  atau  mampu meningkatkan  mata pencaharian
          dan  standar  hidup  masyarakat  terdampak. Pemulihan  mata
          pencaharian  dalam  rangkaian  proyek  pengadaan  tanah
          merupakan fondasi  utama, dan menjadi  sarana penting
          untuk  mengamankan  kehidupan  masyarakat  terdampak,
          sehingga beberapa pakar menyatakan apabila pemulihan mata
          pencaharian  merupakan jaring  pengaman  sosial  yang  paling
          efektif dan efisien dalam pengadaan tanah dan pembangunan
          proyek.




        238   Pengadaan Tanah di Indonesia dan Beberapa Negara dari Masa ke Masa
   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272