Page 269 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 269
terdampak. Pada masa lalu, proses pengadaan tanah lebih
menitikberatkan pada kebutuhan sumberdaya manusia
untuk kepentingan teknis, arsitek, desain, dan konstruksi.
Sementara pelibatan pihak-pihak yang berkecimpung di bidang
sosial, ekonomi, ataupun antropologi masih kurang optimal.
Pengelolaan proyek dengan mekanisme keterlibatan pihak
yang tidak berimbang ini menjadikan fokus pengadaan tanah
lebih pada aspek fisik, konstruksi dan bidang teknis, sementara
variabel sosial ekonomi dan budaya masyarakat tidak
diperhatikan. Pemikiran dan penyelesaian kompensasi yang
diwujudkan dalam bentuk uang tunai dan kurangnya perhatian
terhadap pemulihan mata pencaharian merupakan tindakan
pemikiran jangka pendek dan seringkali merugikan masyarakat
terdampak. Belajar dari berbagai proses dan implementasi ini
maka dalam perkembangannya upaya pengadaan tanah mulai
memikirkan bagaimana permukiman kembali bagi masyarakat
terdampak diupayakan, namun masih mengabaikan kebutuhan
pemulihan mata pencaharian masyarakat. Dari berbagai proyek
yang ditemui upaya pemulihan kehidupan masyarakat ini baru
sebagian kecil yang sudah berhasil mewujudkan pemulihan
kehidupan masyarakat secara lebih baik.
Perencanaan pemulihan mata pencaharian masyarakat ini
hendaknya memperhatikan beberapa aspek yakni kemam-puan,
ketrampilan, mata pencaharian sebelum terkena proyek, tingkat
pendidikan, serta usia masyarakat. Begitupun dengan kelompok
masyarakat baik perempuan, laki-laki, dewasa maupun remaja
harus terpetakan secara jelas agar perencanaan penyediaan
pekerjaan dapat dirumuskan secara lebih tepat. Beberapa
kasus yang terjadi menunjukkan kurangnya penanganan
terhadap pemulihan kehidupan bagi kaum wanita, sedangkan
240 Pengadaan Tanah di Indonesia dan Beberapa Negara dari Masa ke Masa