Page 31 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 31

prasarana  kehidupan  masyarakat  ataupun  sebagai  lahan
          sumber utama penghidupan masyarakat (Zaki, 2011).

             Dari  berbagai  kajian  menunjukkan  bahwasanya pemicu
          konflik terkait pengadaan tanah seringkali terjadi dikarenakan
          nilai  kompensasi/ganti  kerugian  yang  diberikan  kepada
          masyarakat  terdampak tidak  diberikan  secara  layak  dan
          adil,  kurang  transparan  dan  merugikan pihak  masyarakat
          (Amalia, 2012;  Ghatak,  2013).  Selain  permasalahan  terkait
          ketidakadilan,  Rachmawan  (2016,  193-211)  menyebutkan
          bahwasanya  beberapa  pengadaan  tanah  yang  dilaksanakan
          di  Indonesia  belum  sepenuhnya  melibatkan  partisipasi
          masyarakat,  kurangnya  proses  penyuluhan/sosialisasi  dan
          konsultasi publik yang bermakna terhadap rencana pengadaan
          tanah  yang  dilakukan  oleh  pihak  yang  membutuhkan tanah
          kepada masyarakat, belum tersusunnya dokumen perencanaan
          pengadaan tanah yang dikaji secara mendalam sesuai dengan
          kondisi lingkungan, sosial ekonomi masyarakat serta kurang
          terlibatnya  pihak-pihak/instansi  yang  memiliki  kewenangan
          terkait pengadaan tanah semenjak proses awal perencanaan.
          Belum adanya kepastian terkait bagaimana kondisi permukiman
          kembali  masyarakat  serta  bagaimana  dengan  keberlanjutan
          hidup masyarakat pasca pengadaan tanah, juga menjadi faktor
          dominan timbulnya penolakan dalam pengadaan tanah. Selain
          itu,  pelaksanaan  proyek  pengadaan  tanah  sebagai  agenda
          strategis nasional juga dibatasi oleh waktu dikarenakan target
          pembangunan dan sistem penganggaran yang tidak disusun
          secara  tepat,  menjadikan  tahapan/proses-proses  dalam
          pengadaan  tanah  seolah-olah  terburu-buru  sehingga  banyak
          tahapan  yang tidak  dilakukan  secara maksimal. Kondisi
          keterburu-buruan serta  perspektif  pengadaan  tanah  yang



         2    Pengadaan Tanah di Indonesia dan Beberapa Negara dari Masa ke Masa
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36