Page 36 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 36

Sebagaimana  dikutip  dari  hasil  survei  International
           Institute  for Management  Development  (IMD)  tahun  2011
           disebutkan  bahwa  dari  59  negara  yang  dilakukan  survei,
           Indonesia  menduduki  peringkat  ke-37  sebagai  negara  yang
           memiliki keterbatasan infrastruktur dasar, infrastruktur teknis,
           infrastruktur sains,  kesehatan  dan  lingkungan  hidup  (IMD
           2011). Begitupun kajian yang dilakukan Peter McCawley (2010)
           menyebutkan  bahwasanya  Pemerintah  Indonesia  memiliki
           permasalahan      pembangunan       diantaranya    dikarenakan
           masih rendahnya pembangunan infrastruktur. Sebagai upaya
           percepatan pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan keadilan
           khususnya bagi wilayah-wilayah terpencil ataupun wilayah yang
           memiliki  potensi  strategis  maka kebutuhan  pembangunan
           infrastruktur menjadi salah satu prioritas utama dalam rencana
           kinerja pemerintah.

               Sukwika (2018)  menyebutkan  bahwa  ketimpangan  dan
           kesenjangan ekonomi antar wilayah di Indonesia antara tahun
           2011  hingga  2015  mendasarkan  pada indeks  Williamson
                                                                          1
           PDRB  perkapita  mencapai  angka  sangat  tinggi  yakni  0,7.
           Permasalahan  mendasar terjadinya kesenjangan ini  dipicu
           oleh  ketimpangan  pembangunan  infrastruktur antar provinsi,
           puncaknya  pada  pertengahan  tahun  1995  (Firdaus,  2013).
           Kajian  yang  dilakukan  Lesmman  (2011)  juga  menunjukkan




           1    Indeks  Williamson  (IW)  merupakan  salah  satu  alat  pengukuran  tingkat  disparitas
              pendapatan  antar  daerah  atau  antar  penduduk.  Untuk  mengukur  IW  ini  setidaknya
              dibutuhkan  data  persentase  penduduk,  persentase  kumulatif  penduduk,  persentase
              kumulatif total pendapatan, PDRB dan jumlah penduduk keseluruhan. Tingkat disparitas
              dalam IW ini diantara 0 (Nol) dan 1 (satu), dimana semakin mendekati nilai 0, maka
              tingkat disparitas antar wilayah tersebut rendah, sementara sebaliknya semakin tinggi
              nilai IW atau semakin mendekati nilai 1 (satu), maka tingkat disparitas antara wilayah
              tersebut semakin tinggi (Budiarto 2014).



                                     Perkembangan Pengadaan Tanah di Indonesia  7
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41