Page 37 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 37
bahwa angka disparitas di Indonesia dari tahun 2004 hingga
2008 menduduki urutan terburuk diantara negara maju ataupun
negara berkembang lainya, bahkan Indonesia tertinggal
dari negara tetangga terdekat yakni Thailand. Terbatasnya
ketersediaan infrastruktur di wilayah timur dan pembangunan
yang sebelumnya hanya berorientasi pada wilayah tengah dan
wilayah barat berimplikasi terhadap tingginya jumlah investasi
yang hanya berpusat di Pulau Jawa dan di Pulau Sumatera
pada periode 1983 hingga 2004. Sementara di awal tahun 2012
nilai investasi baru, mulai bergeser pada wilayah Sulawesi
dan Kalimantan (Firdaus, 2013), dan bagi wilayah timur yakni
Papua, NTT, NTB maupun Maluku investasinya sangat terbatas.
Ketimpangan investasi terhadap beberapa wilayah di Indonesia
sebelum digalakkannya pembangunan infrastruktur pada
kepemimpinan presiden Joko Widodo disajikan sebagaimana
tertuang dalam Tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1 Sebaran Realisasi Nilai Investasi Asing (PMA) dan
Domestik (PMDN di Indonesia (%)
1983-2003 2004 2012
Wilayah
PMA PMDN PMA PMDN PMA PMDN
Sumatera 21,4 20,9 20,4 9,0 15,2 15,5
Jawa 61,6 51,9 68,3 55,5 55,6 57,2
Kalimantan 5,5 11,4 8,3 30,1 13,1 18,2
Sulawesi 3,4 7,4 0,5 0,6 6,1 5,3
Bali-Nusa Tenggara 3,1 2,5 2,4 1,4 4,6 3,4
Maluku-Papua 4,9 5,8 0,1 3,2 5,4 0,5
Total 100 100 100 100 100 100
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia dalam Firdaus (2013)
8 Pengadaan Tanah di Indonesia dan Beberapa Negara dari Masa ke Masa