Page 11 - E - MODUL
P. 11

5. Pola Aliran Angin
                            Atmosfer  memiliki  perbedaan  suhu  yang  sangat  besar,  dan  untuk  menyeimbangkan
               suhunya agar tetap stabil atmosfer  melakukan sistem transfer panas. Sistem ini bekerja dengan
               memindahkan  udara  panas  ke  arah  garis  lintang  yang  lebih  tinggi,  dan  udara  dingin  ke  arah
               akuator. Sistem tersebut disebut dengan Non Rotating Earth Model

                            Rotating Earth Model merupakan pola angin yang kedua. Pada pola ini terdapat 4 jenis
               pertukaran  udara.  Trade  winds  (angin  pasat)  merupakan  angin  yang  bertiup  dari  daerah
               maksimum ekuator menuju ke ekuator. Westerliest (angin barat) merupakan angin yang bertiup
               dari daerah maksimum subtropis menuju daerah sedang. Polar easterlies merupakan angin yang
               bertiup dari daerah kutub menuju daerah maksimal subtropis. Polar front merupakan angin ribut
               yang    memisahkan      udara   panas    daerah    tropis   dengan    udara   dingin    kutub.

                            Bumi  terdiri  dari  sebagian  besar  lautan.  Hal  tersebut  akan  mempengaruhi  suhu.  Pada
               daerah belahan bumi selatan tekanan udaranya lebih stabil dibanding daera belahan bumi utara.
               Letak daratan dan lautan ini mempengaruhi angin yang berhembur.

                            Di Indonesia, angin yang berhembus tersebut dapat mempengaruhi musim yang terjadi
               yang disebut dengan angin muson. Jika angin bertiup dari arah lautan, maka akan terjadi musim
               hujan  (angin  muson  timur).  Sebaliknya  jika  angin  bertiup  dari  arah  darat,  maka  akan  terjadi
               musim  panas   (angin  muson  barat).  Pada  sistem  angin  regional,  angin  berhembus  dari  suhu
               rendah ke suhu tinggi. Pada siang hari di daerah pantai suhu permukaan tanah meningkat lebih
               cepat dibanding dengan permukaan air di lautan sehingga terjadilah angin laut. Sedangkan pada
               malam hari, suhu tanah pada daratan turun lebih cepat dibanding dengan suhu permukaan laut
               sehingga terjadi angin darat.

                             Pada daerah pegunungan terjadi angin lembah dan angin gunung. Pada siang hari udara
               pada pegunungan naik lebih signifikan dibanding udara pada daerah lembah, karena udara dingin
               pada  derah  lembah  lebih  tipis,  maka  udara  tersebut  naik  menuju  gunung  dan  terjadilah  angin
               lembah.  Sedangkan  pada  malam  hari,  udara  pada  daerah  pegunungan  turun  lebih  signifikan
               dibanding pada daerah lembah sehingga udara tersebut turun menuju lembah, sehingga terjadilah
               angin gunung.













                                                             10
   6   7   8   9   10   11   12   13