Page 60 - E-Book Dasar-dasar Hukum K3_Neat
P. 60

52 | D a s a r - d a s a r   H u k u m   d a n   K 3




                    Menggunakan satu jari atau jempol untuk mengoperasikan alat?
                    Menggunakan alat dengan ujung tang keras dan tajam?
                    Menggunakan alat yang bergetar?

                    Menggunakan peralatan tangan seperti palu?
                    Bekerja dalam ruangan yang dingin?
                         Jika anda menjawab ”ya” pada salah satu pertanyaan di atas, anda mungkin berada

                  dalam  resiko  untuk  mengalami  kelainan  karena  mengalami  trauma  yang  terus  menerus
                  (cumulative trauma disorder – CTD).

                  4.  Cumulative Trauma Disorder (CTD)

                         CTD dapat diterjemahkan sebagai kerusakan trauma kumulative. Penyakit ini timbul
                  karena  terkumpulnya  kerusakankerusakan  kecil  akibat  trauma  berulang  yang  membentuk

                  kerusakan  yang  cukup  besar  dan  menimbulkan  rasa  sakit.  Hal  ini  sebagai  akibat
                  penumpukan cedera kecil yang setiap kali tidak sembuh total dalam jangka waktu tertentu
                  yang bisa pendek dan bisa lama, tergantung dari berat ringannya trauma setiap hari, yang

                  diekspresikan sebagai rasa nyeri, kesemutan, bengkak dan gejala lainnya.
                         Gejala CTD biasanya muncul pada jenis pekerjaan yang monoton, sikap kerja yang
                  tidak alamiah, penggunaan atau pengerahan otot yang melebihi kemampuannya. Biasanya

                  gejala yang muncul dianggap sepele atau dianggap tidak ada. Trauma pada jaringan tubuh
                  antara  lain  disebabkan:  over  exertion,  over  stretching,  dan  over  compressor.  CTD  dapat
                  digolongkan sebagai penyakit akibat kerja, apabila dapat dibuktikan terdapat pemaparan dari

                  dua  atau  lebih  faktor  resiko  ergonomi  di  tempat  kerja.  Ada  beberapa  factor  resiko  untuk
                  terjadinya CTD, yaitu:

                    Terdapat posture atau sikap tubuh yang janggal.
                    Gaya yang melebihi kemampuan jaringan.
                    Lamanya waktu pada saat melakukan posisi janggal.

                    Frekuensi siklus gerakan dengan posture janggal per menit.
                  Beberapa contoh CTD:
                    Tendinitis,  adalah  tendon  yang  meradang.  Gejala  yang  muncul:  sakit,  bengkak,  nyeri

                      tekan, lemah di tempat yang terpapar (siku, bahu). Gambar 3.1 merupakan contoh CTD.
                    Rotator  cuff  tendinitis,  satu  atau  lebih  dari  empat  rotator  cuff  tendonitis  pada  bahu

                      meradang. Gejala yang muncul: sakit, gerakan terbatas pada bahu.
                    Tenosynovitis,  pembengkakan  pada  tendon  dan  sarung  yang  menutupi  tendon.
                      Gejalanya: pembengkakan, nyeri tekan, sakit pada tempat yang terpapar (siku, tangan,

                      lengan).
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65